Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Resep Disayang Suami

18 November 2022   05:00 Diperbarui: 18 November 2022   05:10 163
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Rawon (sumber: dapurrawit.com)


Namaku Gita Andihika, aku hanya lulusan SMA, karena orang tuaku tidak mempunyai dana untuk membeauai kuliahku. Meski aku lulus dengan nilai baik saat ujian akhir SMA. Akupun lupa tidak berburu bea siswa, dan untunglah aku berhasil mendapat jodoh dengan seorang laki-laki cukup tampan, berpenghasilan bagus sebagai tenaga teknik di bidang perminyakan. Aku sendiri menurut teman-temanku tergolong cantik dan bertubuh proporsional.

Pernikahanku dengan Toni, dibilang kilat, hanya kenal tiga bulan, langsung menikah. Karena Toni harus bertugas di luar Jawa, kadang di Sumatera, Kalimantan bahkan kadang-kadang ke Papua. Bahkan ada kemungkinan dapat dikirim ke Arab Saudi dan Qatar.

Sebagai pengantin baru, memang agak menyedihkan sering ditinggal pergi jauh oleh suami. Meski secara kehidupan boleh dibilang aman, karena suami bertugas di hutan atau padang pasir hingga tidak mungkin ada godaan. Masa aku harus cemburu pada harimau, orang hutan atau unta?

Justru yang membuatku was-was adalah saat suami mendapatkan cuti dari lapangan dan harus bekerja di kantor. Di kantornya banyak gadis-gadis cantik sebagai sektetaris perusahaan yang sering akrab dengan para tenaga teknik karena mereka yang membantu mengatur jadwal kerja di lapangan.

Suami meski dikenal pendiam, namun selalu ramah kepada semua orang. Karena gajinya besar, maka kami dapat merekrut seorang ART untuk membantuku mengurus rumah dan memasak.

Jadi bila suami sedang bertugas ke lapangan, aku hanya tinggal berdua dengan ART. Saat suami bekerja di kantor, urusan memasak sudah tertangani dengan baik oleh ART. Aku ingin memiliki aktivitas, misal berbisnis daring, namun selalu dilarang suami. Akibatnya, aku hanya bisa menyalurkan hobi menulis blog dan berkebun.

Kehidupan rumah tangga kami normal saja, meski hingga saat ini belum dikaruniai momongan. Hingga suatu malam, suami mendapat telepon dari seseorang. Suami mengangkat telepon genggamnya, namun agak menjauh. Mereka bicara sebentar, namun dilanjutkan dengan saling bertukar pesan melalui pesan singkat.

Perasaanku sebagai isteri  memaksaku harus bertanya. Siapa yang telah menghubunginya melalui telepon malam-malam. Suami hanya menjawab dari kantor.

Malam berlalu biasa, hingga pagi hari saat suami mandi sebelum pergi ke kantor, terdengar nada panggil lagi. Kuintip nama pemanggil, Adnam. Nama yang cukup asing. Karena dering telepon berbunyi terus, maka aku memberanikan diri mengangkatnya, mungkin peting.

Ternyata terdengar suara perempuan yang menanyakan suami. Dan kujawab jujur, bahwa suami sedang mandi. Perempuan itu hanya titip pesan agar suami menelepon kembali setelah selesai mandi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun