Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak PJJ Selama Masa Pandemi

24 Oktober 2021   15:05 Diperbarui: 27 Oktober 2021   14:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disleksia (sumber: speadiatricneurologist.com)

Apakah sebagai orang tua yang tidak memiliki latar belakang pendidikan anak, Anda menyadari bahwa PJJ membawa dampak buruk bagi anak Anda? Tidak semuanya buruk, namun sikap kognitif anak yang kurang diperhatikan dapat memunculkan masalah tersenditi. Apakah itu?

Suasana ruang belajar di kelas tatap muka sangat berbeda dengan suasana ruang belajar saat PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) yang mungkin di atas ranjang atau di ruang tamu yang juga terdapat adik-adiknya. 

Belum lagi, keluarga yang tinggal di rural area yang kualitas jaringan internet naik turun, sehingga harus berikhtiar mencari posisi sinyal terbaik. Dan kelemahan PJJ, anak selama belajar tidak ada yang melakukan supervisi atau pengamatan karena meski orang tua di rumah, namun statusnya tetap bekerja secara Work From Home. 

Orang tua tidak dapat menggantikan peran guru untuk mengamati perkembangan anak, karena memang tidak memiliki latar belakang pendidikan anak.

Tiba-tiba saya tercerahkan saat mengikuti seminar dengan jejuluk "Mendeteksi Penyebab Penurunan Kognitif Prestasi Belajar Saat Online Class" dengan nara sumbet Puan Bulan Ayu, seorang wanita Indonresia yang kini memimpin Dyslexia Genius di Kuala Lumpur, Malaysia sebagai Program Director.

Peserta seminar dikenalkan pada sebuah istilah yang sebelumnya belum pernah kita dengar, yakni disleksia (dyslexia). Disleksia adalah kesulitan yang dialami seorang anak dalam berbahasa serta pengenalan huruf. Sang anak dapat membaca namun tidak memahami isinya. 

Bila orang tua tidak mengetahui gejala disleksia, maka secara umum akan memvonis sang anak bodoh. Jadi dalam kasus ini, karena saat PJJ yang dekat dengan anak adalah orang tua, maka orang tua yang harus memperhatikan cara membaca anaknya.

Ciri-cira disleksia pada anak TK:
1. Anak lemah dalam penuturan.
2. Anak susah memahami dan mengingat arahan.
3. Anak sering melanggar barang yang ada. disekitarnya, susah melempar dan atau menangkap bol.
4   Anak sulit menggunting, merobek, dan memegang alat tulis.
5. Tidak ada tangan yang dominan, baik tangan kanan maupun tangan kiri.

Tanda dysleksia pada anak SD :
1. Lemah dalam membaca
2. Mengenal huruf dan nomor terbalik
3. Suka keliru pada huruf yang bentuknya sama
4. Susah mengingat perkataan
5. Susah memahami konsep masa
6. Suka kelihatan mengkhayal
7.  Menguasai pengetahuan umum dengan baik
,8. Pandai berkomunikasi

Beberapa turunan dari disleksia adalah :

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun