Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dampak PJJ Selama Masa Pandemi

24 Oktober 2021   15:05 Diperbarui: 27 Oktober 2021   14:29 329
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Disleksia (sumber: speadiatricneurologist.com)

a.  Dyscalculia, yakni mengalami kesukaran memahami dan memanipulasi angka.

b. Dysphasia, sulit memahami dan mengeluarkan perasaan secara lisan atau tertulis, masalah dalam penggunaan bahasa.

c. Dyspraxia, sukar dalam mengkoordinasi pekerjaan, tidak sistematis dan tidak tersusun rapi.

d. Dysgraphia, masalah dalam menulis dan menyalin, lama sekali. Juga masalah memegang pinsil.

e. Auditori masalah tidak dapat memproses sebagian dari nada-nada bunyi.

f. Focus, mudah hilang fokus atau perhatian saat belajar mudah terganggu dengan bunyi atau gerakan.  Memori jangka pendek, cepat lupa dengan yang dipelajari, kalau masalah liburan ingat seperti biasa.

g. Visual in perception, apa yang dilihat dengan yang diproses beda, bukan sekesar masalah penglihatan.

Pada hakekatnya masalah pembelajaran adalah:
1. Masalah dalam melihat proses pembelajaran
2. Masalah dalam penguasaan bahasa

3. Masalah dalam penguasaan angka

Bagi orang tua untuk mendeteksi anaknya seorang dyslexic atau bukan, perhatikan:
1. Sukar berpakaian sendiri
2. Jadi pendiam atau agresif
3. Malas ke sekolah
4. Keluhan anak disleksia bila dihukum tidak tahu kesalahannya apa.

Disleksia adalah masalah yang tidak kelihatan. Dari segi sosial anak-anak tampak biasa tetapi mereka menghadapi masalah membaca, menulis, mengira, dan mengeluh tanpa sebab-sebab tertentu. Kemahiran akademiknya amat berbeda dibanding kemahiran pada anak umumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun