Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Berhenti Merokok dan Waspadai Godaan Teman

10 Oktober 2021   08:53 Diperbarui: 10 Oktober 2021   08:56 135
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berhenti merokok (sumber: alodokter.com)

Jika Anda seorang perokok dan memiliki keinginan kuat untuk berhenti merokok, maka Anda harus memilki tekad yang sangat kuat.

Disini saya sebagai pengamat akan menunjukkan dua upaya perokok yang berniat untuk berhenti merokok, satu yang berhasil dan satu yang gagal.

Keduanya sama-sama teman sekantor, dan keduanya sama-sama memiliki teman perokok yang senang "meracuni" temannya yang sudah berhenti merokok untuk kembali merokok lagi.

Sebut saja si A yang telah berhasil berhenti merokok, saat selesai makan siang, ia selalu digoda oleh para teman perokoknya. "Enak lho, merokok, setelah makan siang." Lalu dengan santainya si teman menyulut sebatang rokok dan diisapnya didepan si A yang sudah memutuskan berhenti merokok. 

Tidak sekedar beraksi didepan si A, teman itu juga memberikan sebatang rokok beserta koreknya agar si A kembali merokok. Namun si A tekadnya sangat kuat, iapun tidak mudah tergoda, dan langsung pergi meninggalkan reman-teman yang masih asyik merokok. Si A memilih kembali masuk ke dalam kantor yang dilarang untuk merokok. Karena ketegasannya, si A terlepas dari bujukan teman-temannya.

Gangguan lain masih datang lagi, teman-teman perokok serasa tidak puas bila mendapatkan teman yang berhenti merokok. Saat si A sedang stress akibat beban pekerjaan, teman-teman perokoknya langsung mengajaknya ke luar kantor. 

"Isaplah satu dua batang biar pikiranmu jernih lagi," bujuk teman-teman perokok. Si A tetap teguh, ia berusaha menghilangkan stressnya dengan beristirahat tetapi tetap di dalam kantor. Tentunya agar ia terhindar dari bujuk rayu teman-teman perokoknya.

Beda dengan si B, yang kurang besar niat berhenti merokoknya. Selesai makan siang, saat melihat teman-temannya mulai menyulut rokok, timbullah keinginan untuk merokok kembali. Ia merasakan betapa nikmatnya merokok setelah selesai makan siang. 

Maka dengan malu-malu ia minta sebatang rokok, dan tentu dengan rasa solidaritas yang tinggi teman-teman perokok memberinya sebatang rokok. Akhirnya si B gagal berhenti merokok.

Kesimpulannya bila Anda ingin benar-benar berhenti mrrokok :

- rajinlah berolah raga

- konsumsilah makanan sehat

- sebisa mungkin menghindari stress dan jangan memperlihatkan kepada siapapun bila mulai stress

- bertekad keras untuk menjauhi teman-teman perokok, sikap "bersembunyi" di dalam kantor yang ruang ber AC dimana karyawan dilarang merokok adalah lokasi paling tepat

- berusaha membersihkan ruang kerja atau rumah, sehingga tampak selalu bersih. Anda akan enggan mengotorinya dengan abu rokok.

- melibatkan keluarga dan teman yang bukan perokok untuk terus memotivasi Anda berhenti merokok

- mencari alternatif pengganti nikotin, seperti makan permen atau camilan

- menjauhi informasi sesat yang menyebutkan banyak tokoh dunia perokok yang justru panjang umur, dan tokoh dunia tidak merokok yang pendek usia

- melakukan konsultasi dan hipnoterapi guna mengalihkan minat merokok

Jadi, bila Anda sudah benar-benar bertekad untuk berhenti merokok, jauhilah teman-teman perokok, karena godaan dari mereka sangat sulit dihindari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun