Mengenal Destinasi Wisata di Bangladesh dan Nepal

Sore hari ini, Sabtu 24 April 2021, komunitas Koteka kembali menyelenggarakan Koteka Talks ke 32. Webinar yang diadakan lewat laman Zoom ini menampilkan Duber RI untuk Bangladesh & Nepal, H.E. Rina P. Soemarno sebagai nara sumber pertama dan Gaganawati Stegmann, Kompasianer of The Year 2020 kelahiran Semarang yang kini tinggal di Jerman sebagai nara sumber kedua. Topik kali ini mengusung "Situasi Pandemi di Bangladesh & Nepal - Sekilas Nepal". Sebagai moderator dipercayakan pada punggawa Koteka Ony Jamhari.

Dubes Rina (dok Koteka)

Dubes RI untuk Bangladesh & Nepal dalam presentasinya menyampaikan bahwa dunia pariwisata di Bangladesh & Nepal sangat terpukul dengan adanya pandemi Covid-19. Padahal ke dua negara ini paling mengandalkan keindahan alamnya. 

Bangladesh

Setidaknya ada 9 destinasi wisata yang dapat Anda kunjungi saat berwisata di Bangladesh.
Rina menyebutkan daerah wisata yang patut dikunjungi adalah Sundharvan dan Laghart Fort. Lalu Cox Bazar beach, pantai yang indah di Bangladesh. Bila Anda menyukai perbukitan yang permai, kunjungilah Bandarbhan yang terletak di distrik Bangladesh Tenggara. Ada tiga daerah perbukitan yang indah yakni Bandarbhan, Rangamati dan Khagrachari. 

Nikmati pula keindahan Rajshahi yang terletak di wilayah Barat Laut Bangladesh dan berada di tepi sungai Padma. Bagi Anda yang menyukai wisata sejarah, budaya dan religi ada Ranu temple, seperti yang juga terdapat di India. Kunjungi pula Sylhet yang terletak di Bangladesh Timur Laut dan sudah menjadi kota metropolitan sejak tahun 2009 dan terletak di tepi sungai Surma yang dikelilingi bukit Jaintia, Khasi dan Tripura. Tak kalah indahnya kota Panam City yang terletak di Sonargaon, Narayanganj - Bangladesh. Kota ini merupakan kota paling bersejarah di Bangladesh. Dan yang terakhir tentunya Dhaka sebagai ibukota Bangladesh tempat berlokasi kantor KJRI.

Nepal

Nepal juga negara yang mengandalkan destinasi wisata. Tentu Anda sudah tak asing lagi bila mendengar nama pegunungan Himalaya dengan puncak tertinggi Mount Everest yang terkenal keindahannya dengan salju abadinya. Tak hanya pegunungan Himalaya, Anda juga dapat mengunjungi Chandragiri Hills sebuah bukit dengan pemandangannya yang indah. Pokhara, kota kedua terbesar di Nepal yang dikenal dengan sebutan "Permata Himalaya". Banyak dikunjungi wisatawan yang gemar olahraga yang memacu adrenalin seperti paragliding, bersepeda di gunung (mountain bike), ski dan kano. Bila Anda berkunjung ke Pokhara, menginaplah di Fishtail lodge, Anda akan menikmati lokasi yang sangat unik. Bagi Anda yang ingin menyaksikan Himalaya, kota terdekat adalah Nagarkot.

Bagi penggemar wisata religi silakan mengunjungi World Peace Pagoda, dengan stupa Shanti yang dikelilingi 70 pagoda. Tinggi pagodanya sekitar 115 kaki dan dibangun oleh seorang asal Jepang bernama Myohoji. Jaknapur,
tempat wisata di dataran Terai dan pernah menjadi ibukota kerajaan India ribuan tahun silam. Tempat ini dipercaya oleh umat Hindu sebagai tempat Dewa Ram (Rama) menikah dengan Dewi Shita (Shinta). Wisata religi Hindu yang paling banyak dikunjungi wisatawan adalah kuil Janaki Mandir untuk merayakan pernikahan kedua dewa tersebut. 

Sedangkan wisata religi bagi umat Buddhis adalah Lumbini. Sebuah tempat ziarah di distrik Kapilavastu, Nepal yang berdekatan dengan perbatasan India yang dipercaya sebagai tempat kelahiran Sidharta Gautama, seorang pangeran yang dilahirkan oleh Ratu Mayadevi dan saat dewasa menjadi Buddha.. Bagi Anda yang senang bersafari silakan mengunjungi Taman Nasional Chitwan, untuk melihat satwa liar. 

Bagi penggemar wisata sejarah, saksikan bangunan bersejarah yang baru direnovasi di Durbar Square yang terletak di kota Kathmandu. Selain ibukota negara Kathmandu, Anda juga perlu mengunjungi Sarangkat. Dan terakhir adalah Bhaktapur, tempat wisata yang terletak di rute perdagangan lama ke Tibet, dengan kuil Hindu yang indah.

Pengalaman Gaganawati backpacker-an di Nepal

Sebagai nara sumber kedua, Gaganawati menceritakan pengalamannya berwisata ala backpacker di Nepal selana dua minggu. Pertama-tama harus disiapkan tiket pulang pergi Jakarta - Kathmandu. Lalu menyiapkan ransel besar guna menampung banyak pakaian dingin dan obat-obatan. Visa On Arrival ternyata bisa diurus di Jakarta dan selesai dalam waktu tiga hari. 

Gaganawati pernah makan di warung bahkan sempat nambah. Pengalaman uniknya adalah naik gajah. Menginap di pedesaan di wilayah Pokhara, tinggal di sebelah kandang sapi dengan fasilitas penerangan yang minimal. Penduduk Nepal tidak makan sapi karena mereka penganut agama Hindu. Pengalaman menarik lainnya adalah naik bis dengan duduk diatapnya. Anda belum pernah bukan? Yang paling mengejutkan, Gana pernah menyaksikan tarian Nepal yang sepertinya dilakukan oleh perempuan, namun ternyata ditarikan oleh laki-laki. Mungkin seperti pertunjukan ludruk di Jawa Timur. Pengalaman lainnya adalah menjahitkan baju sari di pasar, yang hari ini dikenakannya kembali.

Gaganawati dengan baju sari (dok : Koteka)

Semoga pandemi segera berakhir, dan kita dapat membuktikan sharing bu Dubes tentang keindahan Bangladesh dan Nepal, serta membuktikan pengalaman Gana di Nepal. Yuk jalan!