Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kota Salatiga Jadi Kenangan

6 Maret 2021   19:19 Diperbarui: 7 Maret 2021   20:16 544
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hari Sabtu sore selalu seru, Sabtu 6 Maret 2021 Koteka kembali menampilkan nara sumber Aldi Herindra Lasso, Kaprodi Destinasi Wisata UKSW Salatiga yang membahas "Wonderful Indonesia: Salatiga Hatti Beriman". Koteka Talk ke 25 ini di moderatori oleh Dave Dhanang salah satu admin Koteka.

Salatiga yang terletak di segitiga emas kota Semarang, Solo dan Yogyakarta ini termasuk salah satu kota tertua di Indonesia. Dulu terkenal  sebagai kota pensiunan. Hari lahir kota Salatiga ditetapkan tanggal 24 Juli 750.

Nama kota Salatiga sendiri ada beberapa versi. Versi yang paling mengemuka adalah artinya "tiga kesalahan". Seorang pemimpin yang serakah dan sewenang-wenang suatu hari bertemu seorang pengemis, yang diberinya uang, namun ditolak oleh pengemis tersebut. 

Kesalahan pertama karena tidak menghormati orang penting. Ternyata pengemis itu adalah Sunan Kalijaga yang sedang menyamar. Kesalahan kedua, sewenang-wenang dan kesalahan ketiga adalah tidak mau meninggalkan harta saat menyelamatkan diri sehingga ketemu tiga perampok. Ada versi lain yang mengatakan asalnya ada tiga batu. Cikal bakal kota Salatiga dapat dilihat pada Prasasti Plumpungan.

Aldi saat diminta kuliah di Salatiga bahkan belum mengenal kota ini. Namun keramahan seorang tua yang telah meminjaminya tikar saat dia turun dari bis jam 3 pagi dan memberinya teh hangat membuatnya jatuh hati pada kota ini.

Salatiga (sumber: kompas.com)
Salatiga (sumber: kompas.com)

Semula kota Salatiga hanyalah kota transit saja, guna menuju destinasi wisata berikutnya, namun kini sudah diarahkan menjadi One Stop Destination. Tujuan itu tidak terlalu muluk, sebab didukung oleh akomodasi yang baik. Tersedia 64 hotel lengkap dengan resto dan cafe. Cafe 1915 sangat patut dikunjungi. Banyak bangunan cagar budaya, seperti bangunan peninggalan Belanda, sehingga patut dijuluki "heritage city". 

Dikenal sebagai kota paling toleran di Indonesia. Layak disebut kota  pendidikan karena terdapat tiga.perguruan tinggi besar. Dari segi budaya kota Salatiga juga dikenal sebagai "Indonesia Mini", karena Anda dapat menyaksikan budaya semua suku yang ada di Indonesia (Papua, Ambon, Kawanua, Sumba, Dayak, Bali dan lain-lain). 

Setiap tahun ajaran baru selalu diadakan pawai budaya sebagai  tanda minta izin tinggal di kota Salatiga. Salatiga juga memiliki batik dengan motif batu. Banyak desa wisata dengan produk dari UMKM yang siap dikunjungi, agrowisata dan wisata religi. Adanya kampung wisata Pancuran dan terapi kolam ikan. Tiga pasar wisata yang bersifat tradisional di Tegalan, Blotongan dan Kauman.

Program Studi  Destinasi Wisata UKSW ditujukan untuk pemasaran destinasi wisata. Salah satu misinya adalah "Introducing Indonesia to the world" sebagai salah satu program dengan membawa wisatawan ke lokasi wisata di Salatiga sebagai sarana belajar, dengan belajar membatik, belajar menari dan menyaksikan pasar wisata yang masih bersifat tradisional. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun