Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menjadikan Pemimpin Sebuah Panutan

22 Oktober 2020   20:55 Diperbarui: 22 Oktober 2020   21:09 220
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemimpin (sumber: kompas.com)

Seorang pemimpin pasti selalu ditiru oleh pengikutnya. Sama halnya seorang murid pasti akan banyak terpengaruh ajaran dari gurunya. Kehidupan Anda lazimnya tidak jauh berbeda dari sifat atasan Anda.

Seorang pemimpin adalah panutan Anda.  Selama Anda mengikuti pemimpin Anda, sifat Anda secara bertahap akan menyerupai sifat pemimpin Anda.

Anda dapat meneladani sikap dan sifat yang baik dari pemimpin Anda. Karena sifat Anda akan meniru sifat pemimpin Anda khususnya pada saat menghadapi masalah. Karena seorang pemimpin biasanya tidak pernah menunjukkan sifat tercela meskipun dihadapkan dengan masalah.

Seorang pemimpin lazimnya dapat mengendalikan emosi meskipun dipancing pesaingnya. Seorang pemimpin juga dapat mengambil sikap netral bila nelihat pengikutnya berselisih. 

Seorang pemimpin tidak akan menyombngkan dirinya meski usahanya makin maju. Seorang pemimpin tidak akan menjadi sombong saat dielu-elukan, juga sanggup bergaul dengan banyak kalangan.

Seorang pemimpin hendaknya tulus dan rendah hati. Mampu bersikap lembut, rela berkorban, hidup secara sederhana, penuh perhatian, bersikap bijak dan selalu mempertimbangkan setiap langkah dan keputusan secara bijak, memiliki sifat bijak, sabar, dan pemaaf. Seorang pemimpin memiliki banyak sifat baik dan tahan godaan, sehingga sifatnya patut ditiru oleh pengikutnya.

Untuk dapat meneladani sifat pemimpin Anda, maka Anda harus selalu berlatih meniru sifat pemimpin Anda dalam kehidupan sehati-hari.

Anda harus berhati-hati sat memilih panutan. Seorang pemimpin juga tidak selalu sempurna.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun