Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Mempertahankan Integritas

20 September 2020   21:53 Diperbarui: 20 September 2020   22:16 129
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Integritas (sumber: ekrut.com)

Definisi integritas adalah konsep-konsep untuk mempertahankan konsistensi dari metode- metode, nilai-nilai, prinsip-prinsip, norma-norma, ekspetasi-ekspetasi dari suatu yang dihasilkan.

Guna mencegah praktek suap menyuap dalam sebuah proyek, maka setiap peserta lelang suatu pekerjaan pengadaan barang / jasa selalu diminta untuk menanda tangani Pakta Integritas.

Memang pada era sekarang sangat sulit untuk mencari orang yang menjunjung tinggi integritas, hal ini menimbulkan dualisme yang menyulitkan. Misal seorang karyawan yang diperintah oleh atasannya untuk memberikan uang suap atau sogokan atau gratifikasi kepada seorang pimpinan proyek pengadaan.

Menurut prinsip hidupnya melakukan penyuapan adalah tindakan yang salah, namun bila dia menolak tugas tersebut risikonya dia bisa dipecat karena dianggap menolak tugas dari atasan atau harus berani menyatakan mengundurkan diri karena tugas yang harus dilakukan tidak sesuai dengan prinsip hidupnya.

Sama halnya dengan perawat atau dokter di rumah sakit  yang harus melakukan aborsi atau pelayan rumah makan yang harus menyajikan minuman keras kepada pelanggannya.

Tidak sedikit orang yang memiliki pengalaman serupa harus melakukan sesuai tugas di tempat kerja yang bertentangan dengan prinsip hidupnya. Seringkali karyawan diminta pura-pura tidak tahu, harus berbohong guna melakukan tugas yang bertentangan dengan prinsip hidupnya. Kadang kondisi yang abu-abu (grey area) ini nembuat seorang karyawan jadi bingung dan benar-benar diuji prinsip hidupnya.

Bila tugas yang diminta penting bagi perusahaan dan tidak melanggar norma utama karyawan (misal harus bekerja pada hari raya keagamaan) hal ini dapat dikompromikan. Sebaliknya perusahaan juga hendaknya dapat berkompromi bila tugas itu bertentangan dengan norma karyawan asal tidak melanggar norma perusahaan.

Yang paling merepotkan adalah bila norma itu penting bagi perusahaan namun melanggar norma ideal karyawan. Sangat sulit pada masa kini mencari tempat kerja yang mau berkompromi. Contoh yang paling mudah adalah tentang pemberian gratifikasi.

Sebaiknya karyawan harus berani membicarakan dengan atasan dan mudah-mudahan ada solusi pengecualian. Bila tidak bisa, ya terpaksa harus mengundurkan diri daripada melawan norma pribadi yang dapat berakibat stress.

Anda harus memiliki norna tertentu. Saat Anda mendapat tugas yang bertentangan dengan norma itu seolah-olah Anda diminta menjadi orang lain yang tidak sesuai dengan norma hidup  Anda.

Anda akan mendapatkan kedamaian dalam hidup Anda bila kehidupan Anda selaras dengan norma hidup Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun