Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Pandemi Mengakselerasi Bisnis Kuliner

30 Juni 2020   20:27 Diperbarui: 30 Juni 2020   20:24 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah satu kuliner (sumber: Ahirafood)

Semua manusia di seluruh dunia merasakan kejenuhan yang sama. Karena yang semula bisa makan-makan bersama keluarga besar di rumah makan kini sangat dibatasi oleh belum banyaknya rumah makan yang buka, seandainya sudah bukapun banyak protokoler yang cukup rumit  yang mengurangi kebebasan bersantap di rumah makan seperti syarat kebersihan, harus di data dan duduk dengan jarak yang cukup berjauhan sehingga mengurangi keakraban keluarga besar.

Belum lagi orang masih enggan ke luar rumah karena harus mengenakan masker atau face shield. Itulah sebabnya kini orang lebih suka makan-makan di rumah. Caranya dengan memesan makanan secara daring. Penyedia makanan juga makin banyak dan beragam dari masakan Western, Arabic, India, Thailand, Japanese hingga tradisonal yang selalu ngangeni.

Terkait dengan pandemi banyak orang yang tadinya tidak sempat belajar masak, karena banyak di rumah, akhirnya masuk ke dapur juga. Penulis mengamati kini terjadi peningkatan penawaran (open po) baik melalui Group Facebook, Fan Pages Facebook, Instagram maupun Whatsapp. Baik wanita atau pria kini banyak yang beralih menjadi ahli masak.

Mereka yang malas memasak akhirnya nemesan makanan secara daring. Bisnis ini ternyata juga didukung oleh bisnis pengantaran yang makin kompetitif. Jadi tidak melulu di monopoli dilakukan oleh Go Send dari GoJek, JNE atau kurir pengantaran sejenis.

Makin bersaingnya bisnis pengantaran membuat orang tidak segan memesan secara daring, waktu pengantaran juga terjamin cepat, sehingga makanan diterima masih segar dan siap disantap.

Sekarang tiap ada tawaran open po langsung pesanan berderet sehingga pebisnis kuliner tinggal 1mengatur waktu pengantarannya. Sekarang pebisnis kuliner tinggal bersaing dalam soal rasa. 

Pasar sudah terbentuk tinggal pintar-pintar memanjakan lidah pemesan agar selalu rajin open po tiap kali penawaran disampaikan. Selain soal rasa juga ragam jenis masakan mempengaruhi minat pembeli.

Setelah terjadinya peningkatan dalam bisniz daring sehingga membuat marketplace makin berkibar, kini pergeseran bisnis sudah melanda bisniz kuliner. Mereka tidak perlu menyewa ruangan yang luas, mengatur tata letak yamg menarik dan nyaman serta lokasi yang strategis. Semua bisnis kuliner hanya berangkat dari dapur saja.

Selain bisnis kuliner, sebentar lagi yang ditengarai akan menggegerkan peta bisnis adalah bazaar busana. Tunggulah saatnya.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun