Mohon tunggu...
Sutarja
Sutarja Mohon Tunggu... Seorang Penulis/Blogger

Saya seorang penulis artikel yang memiliki hobi membaca, menulis, musik, membahas properti dan bisnis.

Selanjutnya

Tutup

Financial

Bikin Was-Was! Ini Alasan Kenapa Rupiah Melemah ke Level Terendah

9 April 2025   06:48 Diperbarui: 9 April 2025   06:48 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Nilai tukar rupiah kembali melemah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada perdagangan awal pekan ini. Berdasarkan data dari Bank Indonesia (BI), rupiah berada di level Rp16,900 per dolar AS per Senin (8/4/2025), turun dari posisi akhir pekan lalu yang masih di kisaran Rp16.800.

Kondisi ini bikin banyak orang bertanya-tanya: kenapa sih rupiah makin gak kuat? Terus, harus khawatir gak sih?

1. Dolar AS makin perkasa gara-gara The Fed 

Salah satu penyebab utama pelemahan rupiah kali ini adalah pengaruh dari luar negeri, khususnya kebijakan bank sentral AS, The Federal Reserve. Banyak investor global yang lagi wait and see, menunggu kejelasan soal kapan suku bunga AS bakal diturunkan.

Selama The Fed belum kasih sinyal akan nurunin suku bunga, dolar AS bakal tetap jadi primadona. Akibatnya, mata uang negara berkembang termasuk rupiah jadi tertekan.

2. Inflasi dan geopolitik juga ikut main peran 

Selain faktor eksternal, tekanan juga datang dari dalam negeri dan situasi global. Inflasi Indonesia yang masih tinggi membuat investor agak waswas. Belum lagi ketegangan geopolitik di Timur Tengah dan Eropa bikin situasi makin gak pasti.

Semua ketidakpastian ini bikin pelaku pasar memilih main aman dan menaruh duit mereka di aset yang dianggap lebih stabil, kayak dolar AS atau emas.

3. Apa dampaknya buat masyarakat? 

Kalau rupiah terus melemah, dampaknya bisa terasa langsung ke masyarakat. Harga barang-barang impor bisa naik, mulai dari gadget, kendaraan, sampai bahan baku industri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun