Mohon tunggu...
Andre Pratama
Andre Pratama Mohon Tunggu... Rekayasa Persepsi Publik

Riset - Berproses - Berkarya - Produksi

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Kangen Angkot Gaul Padang, Potret Padang yang Kian Individualistik

7 Oktober 2025   18:26 Diperbarui: 7 Oktober 2025   18:26 27
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pertanyaan ini tak bermaksud menyalahkan. Karena kemajuan memang sering datang bersama kehilangan. Namun jika kehilangan itu terlalu banyak, apakah masih bisa disebut kemajuan?

Kita menyaksikan transisi besar dari masyarakat komunal menjadi masyarakat efisien. Dari "kita" menjadi "aku". Dari saling tanya ke saling curiga di lampu merah.

Sebuah transisi yang terjadi diam-diam, tapi dampaknya terasa di setiap jalan, setiap sekolah, setiap pagi dan sore yang macet di depan SMP 1 Padang.

Membangun Ulang Ruang Bersama

Kota Padang butuh narasi baru tentang mobilitas. Bukan sekadar menambah armada bus atau membangun jalan, tapi mengembalikan makna "ruang bersama".

Bayangkan jika pemerintah memperkuat angkot dengan sistem digital, seperti Gojek tapi untuk angkot. Bayangkan jika zonasi sekolah disertai pemerataan kualitas guru dan fasilitas, bukan sekadar peta domisili. Dan bayangkan jika setiap orang sadar bahwa efisiensi pribadi tak selalu berarti kemajuan kolektif.

Kemajuan bukan hanya soal angka pertumbuhan, tapi bagaimana sebuah kota menjaga agar warganya tetap saling terhubung, bukan sekadar terhubung internet, tapi terhubung manusia.

Jalan Sudirman, Suatu Pagi

Ketika matahari menanjak di atas Jembatan Siti Nurbaya, sebuah angkot berhenti di depan SMP 1 Padang. Musik masih berdentum pelan, stiker di kaca sudah memudar. Seorang siswa melambaikan tangan dan masuk.

Sopirnya tersenyum. "Masih ada juga yang naik, Nak," katanya pelan.

Mungkin, di tengah modernitas yang kian padat, masih ada ruang kecil untuk harapan bahwa Padang bisa maju tanpa kehilangan jiwanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun