Mohon tunggu...
HG Sutan Adil
HG Sutan Adil Mohon Tunggu... Sejarawan - Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Pemerhati dan Penulis artikel Sejarah, Ekonomi, Sosial, Politik di berbagai media. Sudah menulis dua buku sejarah populer berjudul Kedatuan Srivijaya Bukan Kerajaan Sriwijaya dan PERANG BENTENG, Perang Maritim Terbesar Abad 17 dan 19 di Palembang. (Kontak 08159376987)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Besar Gedung Joang AK Gani Palembang yang Hilang

9 Desember 2023   07:01 Diperbarui: 9 Desember 2023   12:10 596
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

GEDUNG JOANG YANG HILANG

Oleh : HG Sutan Adil

Tulisan ini adalah kelanjutan dari tulisan yang pernah ditulis sebelumnya disekitar bulan Pebruari 2023 lalu dengan judul “Riwayatmu, Rumah Joang Palembang” atau dapat di lihat pada link di Kompasiana.com yang tertaut berikut ini.

https://www.kompasiana.com/sutanadilinstitute9042/63ea48b84addee166126aae2/riwayatmu-rumah-joang-palembang?page=3&page_images=1

Dalam tulisan kali ini, penulis akan lebih menjelaskan lagi tentang "Sejarah Besar" dari Gedung Joang Palembang yang merupakan rumah khas Palembang atau Rumah Limas yang dahulunya milik Mayjen. Dr. AK Gani. Beliau merupakan salah satu dari dua nama besar warga Sumatera Bagian Selatan yang sudah ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional, selain dari Sultan Mahmud Badaruddin II yang merupakan salah satu sultan dari Kesultanan Palembang Darussalam.


Sumber: Sutanadil Institute
Sumber: Sutanadil Institute

Berdasarkan dokumen yang dimiliki oleh Ibu Priyanti Gani, salah satu zuriah Pak Gani, panggilan akrab dari Bp. Mayjen. Dr AK Gani, yang berupa kliping Koran “Suara Rakyat Semesta” bulan September 1989, yang juga ditulis oleh zuriah beliau juga Bp. Drs. H. Iskandar Gani, menerangkan bahwa Gedung Joang tersebut dahulunya adalah rumah milik pribadi dari Pak Gani, yang juga merupakan tempat bertemunya para pejuang dari seluruh pejuang di Sumatera Bagian Selatan saat itu.

Diceritakan dalam artikel tersebut bahwa Gedung Joang ini dulunya adalah tempat Bung Karno menginap selama lebih kurang 4 bulan sehabis dibebaskan dari pengasingannya di Bengkulu, sebelum di antarkan kembali ke Jakarta dengan Kapal Laut yang diusakan oleh Pak Gani di Bulan Juni 1942. Selain itu, di Gedung Joang ini pula Pak Gani menerima berita tentang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia dari kantor berita “Domei” walaupun berita tersebut belum jelas. Sehingga dari Gedung Joang inilah Pak Gani mengkonsolidasikan semua pejuang untuk mengobarkan api perjuangan Proklamasi ke seluruh Sumatera Bagian Selatan.

Sumber: suarasumsel.id 
Sumber: suarasumsel.id 

Selanjutnya, di Gedung Joang ini juga lah Pak Gani pada tanggal 24 Agustus 1945, menerima pertama kalinya salinan naskah Proklamasi dari utusan pemerintah pusat yaitu Mr. A. Abas, Mr. A. Amir dan Mr. Teuku M Hasan yang saat itu rumah ini masih berada di Jalan Kepandean No. 30 (Sekarang Jl. TP. Rustam Effendy) di 17 Ilir. Dan setelah itu salinan Proklamasi ini dibacakan oleh Pak Gani didepan gedung Gunsebu (sekarang menjadi Kantor Walikota Palembang).

Sekarang, Gedung Joang ini sudah tidak berada di lokasi jalan Kepandean lagi. Rumah Joang ini sudah dipindahkan ke sebuah jalan Protokol dengan nama Jalan Merdeka dan dahulunya juga sempat dipergunakan sebagai gedung sekolah veteran di lokasi sekarang ini. Sayang nya Gedung Joang ini sekarang sudah tidak terurus lagi dan terkesan kumuh tidak terpelihara. Sepintas Gedung Joang ini tidaklah menjadi perhatian masyarakat yang lalu lalang, sehingga wajar saja orang yang melihatnyapun biasa biasa saja, karna tidak ada yang tahu atas bukti sejarah tersebut, apalagi generasi mudanya.

Kondisi Rumahk Pak Gani Sekarang (2022) // Sumber: Sutanadil Institute
Kondisi Rumahk Pak Gani Sekarang (2022) // Sumber: Sutanadil Institute

Kembali berdasarkan cerita zuriah Pak gani, saat masih di jalan kepandean, ternyata gedung tersebut telah dijual oleh seorang tokeh cina. Padahal Gedung joang itu sebelumnya telah diserahkan oleh Pak Gani kepada Negara, untuk dijadikan semacan gedung perjuangan atau museum. Ketika Pak Gani masih hidup sekitar tahun 1964, ada seorang Arab yang berniat untuk membelinya sebagai tempat usaha seharga Rp. 500.000,- dengan geram dan marah Pak Gani mengatakan semilyarpun tidak akan dijual, karna Gedung Joang ini sangat bernial sejarah yang tinggi dan perlu dilestarikan.

Lokasi  bekas rumah Pak  Gani sekarang di jalan Rustam Effendy // Sumber: SkyscreperCity
Lokasi  bekas rumah Pak  Gani sekarang di jalan Rustam Effendy // Sumber: SkyscreperCity

Namun akhir nya dengan tanpa diketahui oleh Zuriah Pak Gani, Gedung Joang ini dipindahkan ke Jalan Merdeka sebagaimana disebutkan diatas karena dilokasi di jalan Kepandean tersebut yang kini telah dibuat Sarana Komersial berupa Pusat Belanja dan Bioskop yang termegah di Palembang saat itu dengan nama Sumatera Shopping Center. Namun kenyataan ada hubugan atau tidak, tepat pada tanggal 17 Agustus 1985, Pusat Belanja tersebut pernah terbakar habis. Kebakaran ini tentu menjadi tafsiran bermacam macam, namun bagi Veteran yang telah lama berjuang ditempat tesebut tentu sangat berkesan dan sulit untuk dilupakan.

Sumber: Sutanadil Institute
Sumber: Sutanadil Institute

Dari uraian diatas, kita tidaklah dapat melupakan peranan Gedung Joang yang sekarang sudah dipindahkan ke Jl. Merdeka Palembang itu. Gedung Joang itu sangatlah bersejarah dan yang tak ternilai harganya serta menjadi saksi bisu perjuangan Mayjen. Dr AK Gani dan para Veteran lPejuang Kemerdekaan ainnya dalam berjuang dimasa Revolusi Fisik dalam mempertahankan kemerdekaan di Sumatera Bagian Selatan. Apalagi sudah pernah ada pesan dari Pak Gani bahwa Gedung Joang ini untuk dipakai sebagai Musium dan Tempat Perjuangan selanjutnya.

Sumber: FB PalembangKuluKilir
Sumber: FB PalembangKuluKilir

Juga dengan Kondisi Gedung Joang itu yang tebengkalai, akhirnya kembali kita menghimbau kepada stake holder terkait dalam pelestarian Cagar Budaya di Sumatara Selatan dan Palembang khususnya, untuk lebih memberikan perhatian kembali kepada situs sejarah ini, dimana sampai sekarang Cagar Budaya atau Rumah Joang ini sudah dalam kondisi terlantar dan sejarah besar Gedung Joang ini menjadi Terlupakan dan Hilang dari ingatan masyarakat.

*) Penulis adalah Pemerhati dan Peneliti Sejarah dari Sutanadil Institute

Bogor, 9 Desember 2023

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun