Mohon tunggu...
PAK Shoes
PAK Shoes Mohon Tunggu... Ringan, Relevan, dan Refresh

Menebar kebaikan melalui tulisan ringan, relevan dengan keadaan, dan merefresh untuk memulihkan kebahagiaan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Empaty Tanpa Peduli

12 Maret 2025   19:09 Diperbarui: 12 Maret 2025   19:09 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dok pribadi: Abah Huda sedang berkisah hikmah

Kisah keluarga Pak Bakhil

Kejadian yang dialami Pak Karim menjadi vyral, diantaranya terdengar ke telinga pasutri Pak Bakhil dan Bu Bakhilah (nama imajiner), keluarga kaya tetengga satu desa dengan Pak Karim. Dengan minta bantuan istrinya Pak Bakhil menyuruh tanya bagaimana ciri-ciri pengemis tersebut.

Berhari-hari Pak Bakhil bersama istrinya mencari pengemis dengan ciri-ciri yang telah disebutkan oleh Pak Karim. Tiap ada Pengemis tua diamati, dan disuruh menyeringai agar terlihat giginya, karena menurut Pak Karim ciri khas orangnya dengan gigi depannya tinggal satu. Sampai suatu hari ketemulah dengan Pengemis tua dengan ciri yang sesuai.

Maka Pengemis tua tersebut diajak pulang ke rumahnya, kemudian dijamu menu yang lebih enak dan lebih banyak dengan harapan emas yang akan dihasilkan juga banyak. Kemudian diperlakukan yang sama dengan kisah Pak Karim, pengemis itu nginap di rumah Pak Bakhil. Hampir semalaman Pak Bakhil memantau perkembangan, apakah si Pengemis tua sudah BAB atau belum.

Dipagi hari betapa senangnya hati Pak Bakhil karena ketika dipantau dari luar kamar telah tercium bau tinja yang menyengat. Setelah si Pengemis tua itu pulang, dengan rasa penasaran dan penuh pengharapan seraya Pak Bakhil dan Bu Bakhilah membawa cover kasur ke sungai seperti yang dilakukan Pak Karim. Sampai di sungai dengan semangatnya menceburkan cover tersebut ke sungai, namun cover itu mengambang dengan kotoran yang ikut hanyut terbawa arus air sungai.

Betapa kecewanya mereka berdua, setelah tahu bahwa tinja tetap berwujud kotoran tak berubah menjadi emas yang diimpikan.

Hikmah dua kisah

Puasa itu menghaluskan jiwa, melembutkan hati, menumbuhkan rasa empaty. Berempaty sajalah, berbagi teruslah, berkasih sayanglah tanpa peduli siapa dia, darimana asalnya, bagaimana keadaannya, bantu saja jika memang membutuhkan. Maka balasannya tak terduga, jumlahnya tak terkira, dan diluar jangkauan nalar kita.

Semoga bermanfaat...

Wallahua'lam bis-shawwab...

Narator: Susilo

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun