Mohon tunggu...
susilo ahmadi
susilo ahmadi Mohon Tunggu... Wiraswasta - sekedar menyalur hobi menulis

cuma orang biasa aja

Selanjutnya

Tutup

Kurma

Selamat Hari Raya Idul Fitri!

6 Juni 2019   08:00 Diperbarui: 6 Juni 2019   08:03 5
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Gambar: Shutterstock.

Malam ini terasa senyap. Beda dengan kemarin malam ketika takbir terus berkumandang dari datangnya Maghrib hingga tadi pagi. Akhirnya Idul Fitri telah tiba. Ada perasaan senang bercampur sedih menggumpal terasa di dalam dada. Senang karena telah berhasil menyelesaikan puasa selama 30 hari walaupun perkara akan diterima atau tidak semua saya serahkan kepada Allah sepenuhnya. 

Sedih karena berarti harus meninggalkan Ramadhan bulan yang paling istimewa. Boleh dikatakan Ramadhan adalah bulan terbaik untuk beribadah apapun karena suasananya yang sangat kondusif.  

Mau berpuasa, membaca Alquran, shalat tarawih, atau yang lainnya terasa sangat enteng. Beda dengan bulan-bulan lain contoh Sya'ban yang menurut saya untuk berpuasa sunnah sehari saja sangat susah. 

Mau bangun untuk makan sahur sebelum subuh sangat berat. Mungkin karena bangunnya cuma sendirian, beda dengan saat Ramadhan bangun untuk makan sahur bareng-bareng orang serumah bahkan kadang masih dibangunkan oleh tetangga atau warga kampung lainnya. 

Shalat Tarawih puluhan raqaat juga sama sekali tak terasa sebagai sebuah beban sementara mau shalat witir 3 raqaat saja usai shalat Isya' di luar Ramadhan butuh perjuangan ekstra. 

Hanya bisa berharap semoga masih diberikan kesempatan sekali lagi agar bisa menemui Ramadhan tahun depan dan sekaligus kekuatan serta kesehatan untuk terus memperbanyak ibadah di dalamnya.

Hari raya Idul Fitri adalah momen spesial di bulan Syawal. Setelah semua dosa kita kepada Allah telah diampuni di bulan Ramadhan kini tiba saatnya kita mengurangi jatah dosa kepada sesama manusia. 

Boleh dikatakan menghapus dosa kepada Allah jauh lebih mudah dibandingkan dosa kepada sesama mahluk-Nya. Menghapus dosa kepada Allah cukup dengan bertaubat nasuha sementara dosa kepada mahluk-Nya tidak cukup hanya dengan bertaubat tetapi harus diiringi dengan meminta maaf langsung kepada orang yang bersangkutan. 

Selama yang bersangkutan belum ridho memaafkan maka selama itu pulalah dosa kita kepadanya belum terhapuskan. Jadi intinya jangan pernah sekalipun menganggap remeh dosa kepada anak adam ini. 

Masalahnya adalah jika di hari pembalasan nanti orang yang bersangkutan meminta pertanggung jawaban kepada kita maka amal baik kitalah yang akan diambil sebagai ganti ruginya. 

Pernahkah mendengar kisah orang yang rugi saat di akhirat nanti? Mereka adalah orang-orang yang rajin shalat, zakat, puasa, dll tetapi mereka juga rajin membuat kesalahan kepada sesamanya. 

Hingga di hari pembalasan nanti ketika mereka sedang dihisab maka datanglah si A, B, C, dan seterusnya meminta pertanggungjawaban atas semua kesalahan mereka. Selanjutnya diambilah pahala shalat, zakat, dan puasa mereka lalu diberikan kepada si A, B, C, dan seterusnya hingga habis semua pahala tak bersisa. 

Karena itulah mari kita manfaatkan momen Idul Fitri ini sebaik-baiknya untuk meminta maaf dan memberikan maaf kepada siapapun. Lupakan sejenak semua kesalahan orang-orang di sekeliling kita selama ini dan kubur dalam-dalam. Jangan lupa juga mungkin saja kita sebenarnya memiliki banyak kesalahan yang sama karena manusia adalah tempatnya salah dan lupa. 

Memaafkan dan memberikan maaf tidak akan lantas menunjukkan kita orang berjiwa lemah tetapi sebaliknya sebagai orang dengan jiwa kuat karena hanya orang dengan karakter itu saja yang mampu melakukannya. 

Akhir kata untuk semua pembaca Kompasiana atau siapa saja, saya pribadi memohon maaf yang sebesar-besarnya bilamana selama ini ada tulisan yang kurang berkenan atau menyinggung perasaan. Selamat hari raya Idul Fitri 1440 H, mohon maaf lahir dan batin!

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun