Mohon tunggu...
Susanto
Susanto Mohon Tunggu... Guru - Seorang pendidik, ayah empat orang anak.

Tergerak, bergerak, menggerakkan. Belajar terus dan terus belajar menulis.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cermin (Cerita Mini): Menanak Nasi

13 Juli 2023   00:51 Diperbarui: 13 Juli 2023   00:53 276
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menanak nasi dengan penanak nasi elektrik (Sumber: Foto Kamera Susanto)

"Lagi kurang enak badan, Bi," jawab Guru Eko singkat.

"Pak Eko, kalau kurang mbok ditambahi!" celetuk Reni, janda berambut pirang yang setiap pagi selalu berada di warung bi Mirah.

"Kurang gimana, Mbak Reni?" tanya Guru Eko keheranan.

"Lah, katanya kurang enak badan, ya ditambahi biar enak gitu. Hmmm, Pak Guru pura-pura nggak paham aja," ucap Reni sambil tersenyum genit. Tangan janda berkulit putih itu pun menyibakkan gerai rambut hitam yang sudah dicatnya dengan warna pirang. 

"Mari, semuanya, sudah siang!" pamit Guru Eko kepada sang penjual setelah barang yang ia inginkan sudah di tangan.

Sambil mengayuh sepeda ontel tuanya, Guru Eko senyum-senyum mengingat kejadian di tempat gosip kampung, warung Bi Mirah.


Setelah kedua suami istri sarapan, anak bungsunya pun berpamitan berangkat ke sekolah mendahului kedua orang tuanya.

"Hati-hati, Mas!" pesan sang ibu.

Kedua orang guru itu pun segera bersiap. Namun, ada sesuatu yang dilakukan Guru Eko. Ia mengambil empat takar beras dan mencucinya. Jika istrinya kurang enak badan, ia selalu membantu sebagian pekerjaan rumah tangga.

"Aku nanak nasi, ya. Biar pulang nanti beli lauk saja. Beras ditinggal di mejik kan matang sendiri," gumam Guru Eko kepada istrinya.

"Terserah, Mas saja! Aku berangkat, ya!" pamit sang istri.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun