Mohon tunggu...
susana handoyo
susana handoyo Mohon Tunggu... -

Seorang karyawati di Perusahaan Logistics dan Warehouse, tinggal di Kelapa Gading-Jakarta Utara

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Spanduk oh Spanduk....

8 Juli 2014   20:39 Diperbarui: 18 Juni 2015   06:59 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Seperti kita tahu sudah beberapa minggu belakangan ini ramai dibicarakan orang tentang 2 kandidat dalam Pilpres nanti. Banyak cara untuk menaikkan reputasi 2 kandidat.  Mulai dari baliho, iklan di TV maupun acara - acara di TV yang cukup menarik perhatian selama masa kampanye ini.

Namun, ada 1 hal yang menarik perhatian saya. Pada suatu ketika saat saya bangun pagi, saya cukup kaget ketika di depan rumah saya sudah terpampang spanduk yang lumayan jelas dan besar. Spanduk berisi iklan salah seorang kandidat tentunya. Tetapi sayangnya, itu bukan kandidat yang saya akan pilih pada saat 9 Juli nanti heheee....

Lebih kaget lagi ketika ke 4 ujung spanduk tersebut diberi tali yang kemudian disangkutkan pada pohon mangga yang ada di dekat situ. Pohon mangga kami yang tidak terlalu tinggi dan dahannya masih terlalu kecil,  sengaja dibengkokkan demi terpampangnya spanduk tersebut. Lebih parahnya lagi, tali spanduk sebelah kiri bawah disangkutkan pada pohon bunga yang jelas - jelas tidak memiliki batang yang kuat untuk jadi pengikat.

Terlihat dengan jelas, bahwa orang yang memasang spanduk tersebut tidak peduli dengan apa yang ada di sekitarnya. Kami menyiram pohon mangga dan bunga - bunga setiap sore dengan harapan tanaman tersebut dapat bertumbuh dengan baik. Tetapi......alangkah kecewanya ketika melihat perbuatan Timses terhadap tanaman kami.

Kampanye sih boleh saja, tetapi harus memperhatikan lingkungan sekitar. Di beberapa tempat, saya perhatikan banyak brosur dan spanduk yang bukan hanya diikatkan pada sebatang pohon, tetapi malah memaku spanduk tersebut supaya menempel pada pohon tersebut. Padahal setelah masa kampanye, spanduk atau iklan yang menempel sudah tidak terpakai lagi. Tetapi bagaimana dengan kelangsungan tanaman yang menjadi 'korban' tadi ?

Di GBK seusai kampanye sampah berserakan ke mana - mana. Beruntung beberapa aktivis tergerak untuk membersihkan dan menyingkirkan sampah - sampah yang bertumpuk tanpa ada yang menyuruh dan tanpa bayaran. Gerakan bersih - bersih ini membuat hati senang, walaupun saya tidak ikutan ke GBK.

Rupanya tidak semua orang peduli dan memperhatikan lingkungan sekitar ketika masa kampanye berlangsung.  Namun, saya salut untuk tim aktivis yang rela berpanas - panasan menjaga kebersihan lingkungan setelah kampanye

Mari budayakan kebiasaan menjaga lingkungan, dimanapun kita berada. Terlebih di kota Jakarta dimana udara dan cuaca sangat panas menurut ukuran saya. Kalau bukan kita, siapa lagi yang akan menjaga lingkungan hidup di sekitar kita ?

Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun