Mohon tunggu...
Suryono
Suryono Mohon Tunggu... Wiraswasta - Terus melakukan perbaikan.

Owner kaos dakwah brand @KaosBapakSholeh, kaos exclusive yang hanya dibuat 313 kaos / desain / warnanya..

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Makin Maraknya Mobil di Jalan, Itu Peluang

22 November 2017   05:47 Diperbarui: 22 November 2017   13:05 3110
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Contoh gambar mobil

Jujur, jika kita melihat kondisi jalan raya saat ini (2017) dan 10 tahun lalu (2007). Kita akan mendapati secara kasat mata dan tidak memerlukan survey yang saintifik bahwa jumlah pengendara mobil di jalan raya semakin meningkat. Dulu, dalam satu kampung, orang yang memiliki mobil bisa dihitung dengan jari. Sekarang jumlah jari bisa jadi sudah tidak cukup untuk menghitungnya. Hal tersebut sepertinya merata di kota besar seperti di Jogjakarta, Jakarta, Bandung, Medan, Semarang dan yang lain.

Memiliki mobil memang memiliki keuntungan tersendiri daripada sepeda maupun motor. Ya, setiap hal bisa dibilang ada plus minusnya. Salah satu alasan orang memiliki mobil di zaman sekarang adalah untuk memuat anggota keluarga yang lebih banyak. Dengan motor, 1 keluarga yang beranggotakan 4 orang perlu 2 motor untuk bepergian bersama. Dengan mobil, cukup satu mobil saja. Lagi pula, jika pergi bersama dengan dua motor, rawan tertinggal dan kejadian tidak di inginkan lain. Coba bayangkan, jika menghadiri acara resmi, dua orang sudah datang, dan masih menunggu dua orang lagi yang tertinggal, tentu kurang begitu menyenangkan bukan?

Alasan lain orang memiliki mobil adalah untuk menghindari polusi dan panas. Di kota besar, adanya polusi dan panas merupakan hal yang bisa dikatakan mustahil untuk dihindari. Dengan mobil, orang yang ada didalamnya relatif terhindar dari hal tersebut, minimal sampai tempat parkir di tujuan perjalanan. Setelah itu, hal yang manusiawi kita terkena paparan panas dan polusi barang sebentar. Bahkan jika Donald Trump datang ke Jakarta pun, dia tetap akan merasakan gerahnya Jakarta di siang hari walau sebentar, he he.

Adanya mobil tentu akan menambah penuh ruas ruas jalan yang ada. Bisa dibilang, kondisi lebar jalan di kota-kota besar di Indonesia sangat susah untuk bertambah. Karena butuh effort yang besar untuk melakukan penambahan lebar jalan. Harus gusur sana sini, mengganti uang ganti rugi yang bisa dibilang tidak kecil. Sementara kotak-kotak mobil semakin banyak di jalan raya, bisa dibilang akan terjadi bottle neck. Jika diandaikan seperti permainan game tetris, kotak-kotak balok tetris semakin menumpuk, datang dari atas terus menerus. Tinggal menunggu waku game over saja.

Namun disisi lain, semakin banyaknya mobil yang beredar di masyarakat adalah "pasar" bagi pebisnis. Banyaknya mobil akan membuka peluang usaha di berbagai jenis usaha yang berkaitan dengan otomotif. Yang paling dekat kita rasakan adalah adanya kebutuhan akan bengkel mobil. Selain itu, karena di jalan sering terjadi kecelakaan. Body mobil sering ringsek atau cat sering rusak. Mobil membutuhkan masuk ke bengkel body repair. Itu salah dua ceruk pasar yang berkaitan dengan mobil. Belum lagi jika kita bicara soal aksesoris mobil. Makin banyak sumber uang bisa didapat dari adanya mobil booming di Indonesia ini. Jadi, meski ada plus minus, peluang meningkatnya kesejahteraan akibat hal ini masih tetap ada. Manfaatkanlah.. (y)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun