Perkembangan teknologi yang sangat pesat pada tahun-tahun ini membuat pergeseran pasar teknologi menjadi sangat meningkat, banyak produsen teknologi dibidang sistem, jaringan, mobil, motor, kamputer bahkan produsen gawai berlomba-lomba untuk meningkatkan inovasi dalam bersaing di era kemudahan teknologi. Smartphone merupakan teknologi yang sangat perkembangan di era ini, banyak produsen gawai berlomba-lomba dalam meningkatkan spesifikasi smartphone meraka dalam merebut pasar dunia.
Apple, Samsung, Huawei, Xiaomi, Oppo, Sonny merupakan produsen yang bergerak aktif dalam membuat sebuah gebrakan teknologi smartphone demi memikat konsumen global. Indonesia juga tak luput masuk kedalam pasar mereka, ditanah air banyak produsen yang menjual gawai mereka dengan speksifikasi yang bias memikat konsumen tanah air. Xiaomi, Samsung, Oppo, Vivo, merupakan vendor gawai yang sangat laris di Indonesia karena harga jual dan spesifikasi gawai yang sangat dipuaskan oleh konsumen di Indonesia, walaupun harga jual mereka juga sangat berimbang tetapi dalam hal speksifikasi gawai mereka berbeda.
 Pasar Samsung indonesia menyasar pada kalangan menengah keatas dengan menjual kualitas, dan servis yang lengkap, Xiaomi Indonesia menyasar pasar bawah ke atas dengan kelebihan harga yang murah dengan spesifikasi yang baik, di sisi itu juga Oppo dan Vivo menyasar pasar dikisaran 2 hingga 10 juta dengan kelebihan mereka di bagian sektro kamera, namun belum lama ini ada salah satu anak perusahaan Xioami yaitu Poco yang membuat geger dunia pasar smartphone yang merilis salah satu gawai mereka dengan spesifikasi tinggi namun dengan harga yang murah.
Penjualan smartphone dunia diguncang terpaan smartphone poco dikalangan kelas bawah hingga menengah dengan spesifikasi tinggi dengan harga murah, tak hanya di Indonesia, poco juga merusak pasar dibeberapa negara seperti di india, china, asia tenggara hingga di eropa.
Dalam iklan mereka di pasar Indonesia poco menampilkan slogan "Berani Beda POCO-in AJA!", slogan tersebut mengartikan kepada semua orang bahwa smartphone mereka tampil dengan desain, spesifikasi, harga yang sangat berbeda dari lawanya. Poco disini melakukan penjualan di kisaran harga 2 juta hingga 5 juta dengan spesifikasi yang tinggi disbanding kompetitornya.
Oppo, Vivo, Xiaomi, memakai prosesor snapdragon 662 hingga 665 dikisaran harga 2 juta hingga 3 juta yang ditanamkan digawai mereka, sama halnya Samsung yang memakai exynos 9611 digawai yang merka jual dengan harga 2 hingga 4 juta dalam penjualan pasar smartphone Indonesia. Berbeda dengan kompetitornya yang menggunakan prosesor tersebut Poco muncul dengan spek yang sangat mempuni dengan mengeluarkan smartphone dikisaran 2-3 juta dengan prosesor snapdragon 720G yang pada sangat ini menjadi guncangan yang begitu terasa bagi konsumen yang melek dalam bidang smartphone, dalam peluncuran smartphone Poco X3 NFC yang dijual 2.999.999 ram 6 dan 3.499.999 ram 8 ludes dalam beberapa menit saja disesi pertama hingga pembukaan sesi yang ke empat.
Hal tersebut membuat guncangan pasar smartphone menjadi lebih terasa, disisi produsen lain guncangan tersebut memberi efek yang cukup terasa dalam penjualan stok gawai mereka, namun disisi lain situasi seperti ini membuat konsumen menjadi lebih senang terkait harga jual spek gawai yang tinggi menjadi murah. Dalam kuartal pertama dan kedua ditahun 2020 saja pergesaran pasar smartphone di negara india, Indonesia, asia, bahkan eropa dan amerika menjadi sedikit bergoyang setelah munculnya Poco dalam pasar global. Munculnya smartphone yang akan dikeluarkan poco pada kuartal berikutnya, akan membuat panasnya pasar smartphone di beberapa negara yang menguntungkan konsumen dan akan membuat panas pasar ponsel global
