Mohon tunggu...
Suryan Nuloh Al Raniri
Suryan Nuloh Al Raniri Mohon Tunggu... Pengawas Sekolah

Penulis dan Conten Creator

Selanjutnya

Tutup

Parenting

Jangan Jadi Sugar Coating, Jadilah Great Teacher

17 Oktober 2025   14:28 Diperbarui: 17 Oktober 2025   14:28 139
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Seminar How to be Great Teacher (dokpri)

Hari Jumat yang penuh berkah, guru, kepala sekolah, pengawas Sekolah dan Penilik disuguhkan seminar yang memantik untuk bertransformasi diri. How to be Great Teacher judul seminar ini. Kami diingatkan jangan jadi sugar Coating yang manis dibibir memudar kata, siap jadi penjilat demi memuluskan kepentingannya. Tapi yang diinginkan adalah menjadi Great Teacher atau guru hebat. Menjadi seorang guru hebat jauh melampaui kemampuan mengajar di kelas. Itu adalah perjalanan transformatif yang menuntut komitmen, refleksi diri, dan perubahan pola pikir secara radikal. Berikut adalah delapan pilar yang akan mengubah seorang pengajar biasa menjadi pendidik yang menginspirasi dan tak terlupakan.

1. "In The Zone" (Berhenti Menjalani Apa Kata Orang)

Guru hebat menemukan zona unik mereka, di mana performa dan kebahagiaan bertemu. Ini berarti berani melepaskan diri dari tuntutan dan ekspektasi konvensional yang tidak sejalan dengan nilai-nilai atau metode mengajar Anda yang sesungguhnya. Berhenti mencoba menjadi guru yang "seharusnya" menurut orang lain, dan mulailah menjadi guru yang terbaik versi diri Anda. Ketika Anda otentik dalam mengajar, energi Anda akan menular, menciptakan lingkungan belajar yang hidup dan bebas dari tekanan yang tidak perlu.

2. Jangan Hidup di Masa Lalu

Masa lalu---baik keberhasilan yang membuat Anda puas diri maupun kegagalan yang membuat Anda terpuruk---adalah penjara bagi pertumbuhan. Seorang guru hebat melihat setiap tahun ajaran, setiap kelas, bahkan setiap hari, sebagai kesempatan baru. Jangan biarkan metode yang "berhasil tahun lalu" atau rasa malu atas kegagalan masa lalu menghalangi inovasi. Teruslah beradaptasi, bereksperimen, dan melihat potensi yang ada di depan.

3. Jangan Menyalahkan Siapapun

Guru hebat memegang kendali penuh atas hasil dan perbaikan. Ketika masalah muncul---murid tidak termotivasi, kurikulum sulit, atau dukungan sekolah kurang---mereka tidak mencari kambing hitam. Menyalahkan sistem, murid, atau orang tua hanya akan menghilangkan kekuatan Anda untuk bertindak. Alih-alih berkata, "Mereka tidak mau belajar," bertanyalah, "Apa yang harus saya ubah agar mereka mau belajar?" Tanggung jawab adalah tanda kematangan dan kehebatan.

4. Fokus Perbaiki Input

Hasil (nilai murid, prestasi) hanyalah cerminan dari input (proses pengajaran, metode, persiapan diri). Guru hebat memahami bahwa mereka harus fokus pada hal-hal yang dapat mereka kontrol: kualitas persiapan, delivery materi, ketulusan komunikasi, dan pengembangan diri. Perbaiki input Anda secara konsisten---pola tidur, ilmu pengetahuan, mindset, energi---maka output positif akan mengalir dengan sendirinya.

5. Belajar dari yang Terbaik

Kerendahan hati adalah ciri guru hebat. Mereka tahu bahwa di luar sana selalu ada seseorang yang lebih mahir dalam satu aspek. Carilah guru-guru terbaik, mentor-mentor sukses, dan pakar di bidang Anda. Baca buku mereka, hadiri lokakarya mereka, dan amati cara mereka bekerja. Jangan hanya meniru, tetapi pelajari prinsip di balik kehebatan mereka dan terapkan sesuai konteks Anda.

6. Bekerja Sama dengan yang Terbaik

Kehebatan jarang dicapai sendirian. Guru hebat membangun sinergi dengan orang-orang yang memiliki standar tinggi dan visi yang sama. Ini bisa berarti berkolaborasi dengan rekan sejawat yang inovatif, mencari feedback dari kepala sekolah yang progresif, atau bermitra dengan komunitas yang mendukung pendidikan. Lingkungan yang hebat menciptakan dorongan untuk menjadi hebat. Jauhi lingkungan yang menarik Anda ke bawah.

7. Komitmen

Kehebatan bukanlah bakat, melainkan hasil dari komitmen yang tak tergoyahkan. Seorang guru hebat tidak hanya mengajar; mereka mendedikasikan diri untuk misi tersebut bahkan ketika menghadapi kelelahan, birokrasi, atau murid yang paling menantang. Komitmen ini terlihat dari konsistensi Anda dalam persiapan, kesabaran Anda dalam menghadapi kesulitan, dan investasi waktu Anda untuk pengembangan profesional.

8. Memiliki Alasan yang Sangat Kuat (The Big Why)

Di balik setiap guru yang hebat, ada alasan yang sangat kuat (The Big Why) yang mendorong mereka melewati masa-masa sulit. Apakah Anda mengajar untuk mengubah nasib satu anak, untuk mengisi kekosongan pendidikan yang Anda alami, atau untuk menanamkan nilai-nilai moral? Alasan yang mendalam dan tulus ini adalah sumber energi internal yang tak terbatas. Ketika hari-hari terasa berat, Why inilah yang akan mengingatkan Anda mengapa Anda memulai, dan mengapa Anda harus terus berjuang untuk menjadi yang terbaik.

Menggabungkan delapan prinsip ini adalah resep untuk transformasi. Guru hebat tidak dilahirkan; mereka diciptakan melalui keputusan sadar untuk bertanggung jawab penuh atas pertumbuhan diri, meninggalkan masa lalu, dan beroperasi dari tempat komitmen yang tak tergoyahkan. Mulailah hari ini, dan saksikan bagaimana Anda berubah menjadi pendidik yang bukan hanya mengajar, tetapi juga menginspirasi.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun