Meski tidak memiliki hubungan diplomatik dengan Israel, Indonesia masih memiliki hubungan dagang negeri Yahudi itu. Ekspor dan Impor masih terjadi hingga kini. Indonesia mengalami surplus besar dalam transaksi dagang dengan Israel.
Indonesia mengsekpor barang senilai $153,53 juta, sedang impor dari Israel hanya sekitar $56,53 juta. Indonesia mendapat surplus sebesar $100,59 juta atau sekitar Rp. 1,44 Triliun. Barang-barang dari Israel berupa alat komunikasi dan mesin pengolahan yang belum bisa diproduksi didalam negari. Menariknya juga ternyata Indonesia masih mengimpor senjata dari Israel.
Setelah sebelumnya pada masa orde baru pernah mengimpor pesawat tempur dari Israel. Tulisan bisa anda baca di artikel saya sebelumnya.
Senjata-senjata yang diimpor dari Israel berupa senapan serbu ringan Uzi dan Tavor. Kedua senapan itu terkenal kehandalan dan keringkasan saat ditenteng dan digunakan. Tidak seperti senapan besutan Amerika (M-16) dan Rusia (AK-47 dkk), senjata ringan buatan Israel betul-betul ringan dan cocok dengan perawakan orang Indonesia yang cenderung lebih pendek dan kecil jika dibanding dengan orang Eropah. Mungkin ini yang menjadi pertimbangan para petinggi pertahanan Indonesia dalam mendatangkan senjata dari Israel.
Baca juga:Â Indonesia Pernah Impor Pesawat Tempur dari Israel