Mohon tunggu...
surya hadi
surya hadi Mohon Tunggu... Administrasi - hula

Pengkhayal gila, suka fiksi dan bola, punya mimpi jadi wartawan olahraga. Pecinta Valencia, Dewi Lestari dan Avril Lavigne (semuanya bertepuk sebelah tangan) :D

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Artikel Utama

Cerpen | Hai... Mari Kita Berteman

5 Desember 2019   08:36 Diperbarui: 5 Desember 2019   18:52 205
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: getwallpapers.com

Atau mungkin ada yang salah dengan rambutku? Telingaku? Atau senyumku?

Ah, air sungai terlalu kotor sehingga tidak bisa menampilkan kalau ada yang salah dengan diriku.

Di rumah aku mengambil kaca. Benda yang pastinya menampilkan wajahku dengan lebih jernih di banding dengan air sungai yang berhasil membuat tangaku pegal.

Beberapa saat aku kembali berkaca, namun tidak lama kacanya pecah.

Ibu berteriak lantang hingga suaranya memecahkan kaca

Ayah berteriak marah, lalu melempar kaca yang lainnya

Kaca yang dilempar ayah pun menjadi kecewa, bertanya kenapa ia yang malah menjadi korbannya..

Sumber: pinterest/tarachiverton
Sumber: pinterest/tarachiverton

Ia juga lalu berteriak, menangis dalam pertanyaannya..

Rumah ini kali ini penuh teriakan, hanya aku yang tidak berteriak. Aku tidak suka berteriak, cukup kupingku yang merasa sakit karena teriakan, jangan sampai tenggorokanku pun ikut sakit karena aku berteriak.

Aku lalu berlari ke bawah tempat tidur, bersembunyi. Menghindari tangisan kaca-kaca lainnya yang sepertinya sama kecewa seperti kaca yang pertama. Dan tetiakan ibu yang sepertinya mulai bercampur dengan tangisnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun