Hindari belanja keperluan Lebaran di luar perencanaan. Biasanya, hal ini terjadi ketika kita tergiur iming-iming diskon dan promo Ramadan yang membanjiri toko offline maupun online. Jangan juga bersikap kikir pada diri sendiri.
Meski baju muslim sudah sempit dan tak layak pakai, kamu masih mengenakannya saat Lebaran karena sayang membelanjakan uang.
4. Sedekah dan Ifaq
Saat Ramadan para pekerja biasanya mendapatkan tambahan pemasukan melalui THR Lebaran. Sisihkan sebagian untuk infaq dan sedekah. Untuk kebutuhan yang satu ini, tidak bijak jika kita bersifat kelewat hemat. Sebab, berbagi kepada sesama merupakan salah satu perintah dalam agama Islam.
Buat Perencanaan Keuangan
Mumpung Ramadan masih Panjang, ada baiknya untuk segera melakukan perbaikan di bidang keuangan. Ingat, dalam Islam mengelola keuangan yang baik itu bagian dari ibadah.
Nah, langkah pertama dan utama yang harus kamu lakukan adalah membuat perencanaan keuangan. Buat perencanaan sedetail mungkin. Sebagai gambaran, biasanya perencanan ini meliputi sejumlah hal berikut:
- Pemasukan selama Ramadan (Gaji + THR)
- Daftar belanja/kebutuhan
- Bujet belanja
- Keperluan Lebaran/ibadah
- Dana darurat
Strategi 10-20-30-40
Selain harus disiplin, kamu juga wajib pUnya strategi keuangan. Salah satu strategi keuangan yang kerap direkomendasikan para penasehat keuangan adalah formasi 10-20-30-40. Eitss, ini nggak ada kaitannya sama sepak bola ya. Strategi ini saya pelajari dari Rudiyanto, seorang ahli keuangan dan investasi.
Maksud dari formasi tersebut adalah persentase pembagian uang berdasarkan pos pengeluaran. Maksudnya begini, jika selama Ramadan kamu memperoleh total penghasilan Rp 16 juta (Rp 8 juta gaji dan Rp 8 juta THR) maka penghasilan tersebut harus dibagi-bagi ke dalam pos pengeluaran yang terdiri dari: