Sekarang, mari kita coba bersikap terhadap sejumlah kasus terkait keuangan di bulan Ramadan yang sering membuat kita kebingungan bersikap.
1. Buka Bersama
Saat bulan puasa, undangan untuk bukber biasanya bermunculan. Jumlahnya akan semakin banyak menjelang Lebaran. Mulai dari keluarga besar, teman SD, SMP, SMA, kuliah, rekan kerja/bisnis hingga komunitas dan pertemanan.
Tentu saja acara seperti ini baik untuk silaturahmi. Namun, jika harus mendatangi semuanya, tentu biayanya akan sangat mahal. Untuk itu, sebaiknya pilih undangan yang kamu anggap paling penting seperti undangan bukber dari keluarga besar dan rekan kerja/bisnis.
2. Belanja Makanan Berbuka
Waktu berbuka puasa sering dijadikan sebagai ajang balas dendam. Karena tidak bisa makan dan minum di siang hari, orang cenderung kalap ketika berbuka. Karena lapar mata, semua makanan dibeli meskipun pada akhirnya banyak yang tersisa karena sudah kekenyangan.
Berbuka puasa yang seperti ini merupakan contoh keinginan. Padahal, cukup dengan makan kurma dan minum beberapa gelas air mineral, kebutuhan buka puasa sudah terpenuhi. Untuk makan malam, sebaiknya kurangi membeli makan di luar. Memasak makanan sendiri jauh lebih sehat dan hemat biaya.
Namun, tidak baik juga jika kita kelewat hemat dalam hal makanan. Jika memang dibutuhkan untuk membantu kita lebih kuat berpuasa, tidak ada salahnya membeli vitamin dan suplemen tambahan.
3. Baju Lebaran
Bagi sebagian besar orang Indonesia, baju Lebaran adalah suatu keharusan. Tanpa baju baru, Lebaran akan terasa kurang seru. Jika kamu memang menyediakan bujet khusus untuk baju Lebaran, maka membeli satu atau dua potong baju bukan masalah.
Namun, bila baju yang kamu punya masih tergolong bagus dan belum terlalu lama dimiliki sejak dibeli, maka anggaran belanja baju bisa dialihkan untuk keperluan lain yang lebih mendesak.