Mohon tunggu...
Irwan Sureno Saogo
Irwan Sureno Saogo Mohon Tunggu... Mahasiswa STT EKUMENE MEDAN

Jangan jadi yang terbaik, tetapi lakukanlah yang baik

Selanjutnya

Tutup

Diary

Pelan Tapi Sampai

10 Juli 2025   10:13 Diperbarui: 10 Juli 2025   10:13 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar seseorang yang berjalan: (sumber:dokpri/Irwan Sureno saogo)

Dalam dunia yang serba cepat dan penuh tuntutan ini, banyak orang merasa tertinggal karena tidak bisa bergerak secepat orang lain. Ada yang merasa kalah karena belum berhasil meraih cita-cita di usia yang dianggap "ideal", atau merasa tertinggal karena proses hidupnya tidak sesuai dengan standar umum masyarakat.

Namun melalui judul ini, tersirat pesan yang dalam bahwa setiap orang memiliki waktunya masing-masing. Bahwa tak apa berjalan pelan, selama tetap melangkah. Karena langkah kecil yang terus diambil akan lebih berarti daripada kecepatan tanpa arah.

Pelan Tapi Sampai bukan hanya sekadar rangkaian kata, melainkan representasi dari perjalanan hidup yang penuh proses. Ia menekankan bahwa keberhasilan sejati bukan hanya milik mereka yang cepat, melainkan milik mereka yang setia dalam perjalanan. Orang yang berjalan pelan sering kali punya waktu lebih untuk memahami hidup, merenungi langkahnya, dan belajar dari kesalahan-kesalahan yang ada.

Dalam kesunyian langkah itulah biasanya muncul kedewasaan, keteguhan hati, dan keyakinan yang tumbuh perlahan namun kuat. Maka dari itu, buku harian dengan judul ini sangat cocok dijadikan tempat untuk mencatat perenungan hidup, perjuangan kecil, hingga harapan-harapan yang disimpan diam-diam.

Lebih dari itu, judul ini juga membawa nuansa spiritual. Banyak orang berjalan dengan beban yang tak terlihat, berjuang dalam doa, dan percaya bahwa Tuhan sedang menuntunnya meski perlahan. 

Mereka tidak terburu-buru, tidak berlomba dengan dunia, karena tahu bahwa semua akan indah pada waktunya. Dalam konteks ini, Pelan Tapi Sampai menjadi semacam pernyataan iman sebuah keyakinan bahwa meski tidak cepat, mereka tetap akan tiba di tempat yang dituju, sesuai waktu yang ditetapkan oleh Yang Maha Kuasa.

Judul ini juga sangat relevan bagi siapa saja: pelajar yang sedang mengejar mimpi, seorang ibu yang berjuang membesarkan anak, seorang pekerja keras yang masih bertahan meski tidak terlihat hasilnya, hingga mereka yang sedang mencari pemulihan dari luka batin. 

Buku harian dengan judul ini akan terasa sangat pribadi, jujur, dan sarat makna. Setiap catatan akan menjadi pengingat bahwa tak perlu sempurna untuk bisa terus berjalan. Yang penting adalah keberanian untuk melangkah, walau pelan.

Kesimpulannya

Pelan Tapi Sampai adalah judul yang sederhana namun sangat kuat. Ia mengajarkan bahwa hidup bukan tentang seberapa cepat kita sampai, tetapi bagaimana kita bertahan, belajar, dan tumbuh selama perjalanan. Bagi pembaca, judul ini memberi harapan dan penghiburan bahwa lambat bukan berarti gagal, dan bahwa setiap langkah seberapapun kecilnya tetap berarti selama tidak berhenti.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun