Mohon tunggu...
Suradin
Suradin Mohon Tunggu... Duta Besar - Penulis Dompu Selatan

Terus Menjadi Pembelajar

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Bersantai di Bawah Teduhnya Pohon Mangga

22 September 2021   12:39 Diperbarui: 22 September 2021   12:48 265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dulu, gunung di depan tempat kami duduk ini masih terawat dengan baik. Orang-orang tua dulu sangat peka menjaga alam. Mereka memang bukan lulusan sekolah tinggi dengan gelar mentereng. Bahkan tidak paham teori yang diekspor dari barat. Tidak banyak yang tahu tentang ukuran pohon, menebang lalu menjualnya ke pengepul.

Mestinya mereka yang membangun rumah dari kayu. Karena sebagian besar kebutuhan rumah tangga, acara hajatan di kampung dan acara besar lainnya untuk memasak membutuhkan kayu bakar yang cukup. 

Tapi, kala itu tidak ada upaya menebang habis jutaan pohon yang ada di gunung. Mereka tetapi bersemai dengan alam. Hutan tetap terjaga. Lestari alam harmonis.

Dokpri. 
Dokpri. 
Tapi kini, ketika zaman elpiji, kompor dan gas sudah marak digunakan, malah hutan massif dirusak karena keangkuhan segelintir manusia. Manusia semakin membingungkan. Semakin canggihnya teknologi buah dari ilmu pengetahuan, malah semakin tidak manusiawi manusia terhadap alam.

Teori tentang kehutanan di lembaga-lembaga pendidikan hanya berhenti di meja kuliah dan rakusnya birokrasi. Para politis cuci mulut dengan selentingan yang tidak martabat, ketika ada penggundulan. Mereka umumnya menjual janji sampah ketika gelora protes datang bergelombang dari masyarakat.

Di sini. Di tempat kami berpijak, kami membangun mimpi untuk melihat gunung kembali asri. Mengajak mereka yang memiliki kepedulian yang sama. Karena akan bergelora satu tujuan jika dilakukan secara bersama-sama. Dan di tempat ini kami menghamparkan langkah-langkah kongkrit.

Apakah Anda ingin bergabung?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun