SENJA temaram segera berlalu. Malam segera menyambut. Mentari kembali keperaduan. Deburan ombak semakin kencang terdengar. Hamparan pasir putih samar-samar terlihat karena gelap malam mulai menyelimuti semesta. Jarak pandang mulai terbatas. Angin laut mulai menyapa pelan tapi menusuk. Tapi hangatnya kopi hitam belum benar-benar minggat.
Destinasi wisata pantai Ngampa baru beberapa pekan ditata dan di kelola oleh pemuda setempat. Keterlibatan pemerintah desa dan pemerintah daerah ikut memberikan dukungan untuk memajukan destinasi wisata pantai Ngampa ini. Saat ini baru Kaffe Ngampa yang berdiri di bibir pantai. Kaffe ini masih satu-satunya yang dibuka untuk menyediakan menu bagi para pengunjung. Kaffe Ngampa menyediakan beberapa suguhan minuman, berupa kopi hitam, jus, air mineral dan minuman segar lainnya. Bahkan tersedia pula gorengan dari pisang goreng dan ubi jalar.
Seperti yang saya saksikan kali ini, Rabu 07 Juli 2021. Saya datang bersama rombongan. Ada konsultan management CV. Land Preparation Indonesia (LPI) Jufrin, direktur LPI, Sudirman, dan Penanggungjawab LPI, Syarifuddin. Sebenarnya kami datang sebelum malam menyambut. Bahkan senja temaram sempat dinikmati sebelum enyah dari semesta.
Indra demikian kami memanggilnya. Ia pemuda yang kreatif, inovatif dan mampu membaca peluang. Kaffe Ngampa yang dikelolanya belum lama ia buka. Kurang lebih baru dua pekan. Demikian, mampu memberikan efek peningkatan ekonomi bagi usahanya. Bahkan ia buka hingga sampai adzan subuh berkumandan. Karena sejauh ini pengunjung yang datang menikmati indahnya pantai Ngampa tidak hanya di siang hari tapi juga hingga malam hari.
Lewat ngobrol santai dan penuh kekeluargaan ini, kami percaya bahwa hanya dengan keuletan, kejujuran, keseriusan, totalitas, promosi dan koordinasi dengan semua stakeholder, maka pantai Ngampa akan maju.
Malam semakin meninggi, sapuan angin mulai tak bisa diajak kompromi. Dengan kesepakatan, kami memutuskan meninggalkan pesona pantai Ngampa. Tapi hanya sementara. Ada banyak alasan untuk kembali. Karena belum ada dusta di antara kami. Karena ketika penat menggelayut karena hari yang melelahkan, kelak kami akan kembali berkunjung untuk menikmati indahnya pesona pantai Ngampa. Pasti? Hanya waktu yang berhak memberi kepastian.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI