Mohon tunggu...
Surachman
Surachman Mohon Tunggu... Insinyur - ASN/Dosen

Membaca buku, menulis dan olah raga

Selanjutnya

Tutup

Analisis Pilihan

Magnet Pulau Muna bagi Jokowi

13 Mei 2024   05:09 Diperbarui: 13 Mei 2024   06:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Jika berharap dari potensi selain 2 potensi diatas, hal yang paling mungkin memiliki daya ungkit ekonomi secara cepat adalah sektor tambang. Namun dengan kondisi geologi Pulau Muna, sepertinya tak ada nikel di pulau ini. Seperti didaratan Sulawesi Tenggara, nikel menjadi primadona tambang saat ini.

Di Pulau Muna didominasi oleh kawasan Kars, yang menurut penelitian Sikumbang (1995), 85 persen didominasi oleh formasi Wapulaka. Jenis formasi yang menunjukan eksistensi batu gamping.

Riset potensi kars Muna oleh Okto dkk (2021) menunjukan adanya peluang ekonomi pemanfaatan kars Pulau Muna sebagai bahan galian industri karena kekhasan kandungan geokimianya.

Salah satu potensi pemanfaatan batu kapur ini adalah sebagai bahan flux untuk mengikat senyawa non logam biji nikel laterit. Indonesia memiliki  potensi kandungan nikel laterit yang tinggi, sehingga kebutuhan batu kapur untuk mengolah biji nikel laterit masih cukup tinggi. Batu kapur yang dibutuhkan adalah yang mengandung kadar CaO minimal 45 % atau CaCO3 70 %.

Di Muna mungkin saja kadarnya lebih dari itu. Karena sejak 2018 wacana pengolahan batu kapur untuk kebutuhan industri nikel sudah mulai bergulir hanya sampai saat ini mandegnya entah dimana.

Smelter di Sultra yang beroperasi sesuai data Kementerian peindustrian per Januari 2023 sejumlah 25 unit. Tentu bahan baku batu kapurnya tak ada suplai dari Pulau Muna atau pun jika ada masih amat kecil. Padahal jika kapur pulau Muna menjadi supplier utama, secara ekonomis bisa jadi menguntungkan. Tak perlu jauh dari sumber bahan baku. Meminimalisir cost produksi.


Kondisi ini dapat menjadi peluang. Jika potensi karst Pulau Muna ini diarahkan pada hilirisasi industri Nikel di Sulawesi Tenggara. Namun ini tidak mudah, tantangannya adalah ancaman terhadap degradasi lingkungan akibat pengolahan karst ini. Apalagi jika visi lingkungan diabaikan, pastilah akan berdampak secara ekologis.

Ini menjadi tantangan bagi pengambil kebijakan ditingkat daerah dan nasional. Jika potensi Pulau Muna ini akan dioptimalkan khususnya disektor tambang batu kapur maka perlu kajian akademik yang handal dan multi dimensi dan tak asal jadi, sehingga nantinya dapat bermanfaat bagi masyarakat Pulau Muna.

Tentu tak juga mengabaikan potensi lainnya seperti pertanian dan kelautannya. Bahkan jika maslahatnya lebih besar, 2 sektor ini hendaknya diprioritaskan.

Koridor ekonomi Pulau Muna dapat dibentuk atau Kawasan Ekonomi Khusus Pulau Muna. Muna, Muna Barat dan Buton Tengah akan menjadi satu kesatuan tak terpisahkan secara ekonomi. Potensi eko tourismnya dapat digenjot, mulai dari  Danau Karst Napabale, Matakidi, hingga Labobo di Buton Tengah akan menjadi satu kesatuan jalur wisata bagi pelancong Pulau Muna. Moga moga bisa mendekati Bali nantinya, hal yang mungkin saja terwujud.

Apalagi jika Pak Jokowi menjadikan Pulau Muna ini sebagai atensi khusus beliau kedepannya. Paling tidak dapat memberikan pesan keberlanjutan kebijakan bagi Prabowo Gibran dalam RPJMN 2025-2029.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun