Siang itu di greenhouse kebun melon Puspa Agraria Bedali saya sedang ngobrol dengan anak-anak magang dari mahasiswa pertanian dan siswa SMK pertanian. Mereka sedang beristirahat setelah membersihkan tanaman melon pasca kegiatan wisata petik tiga hari sebelumnya.
Ketika sedang asyik mengobrol tiba-tiba ada seorang tamu laki-laki datang menghampiri kami. Jangan-jangan ini pengunjung yang akan ikut wisata petik melon. Begitu saya mencoba menebak dalam hati.
Setelah dekat, lelaki itu segera mengulurkan tangan ke saya untuk berjabat tangan sambil mengenalkan diri.
"Pak, saya Adit dari Times Indonesia. Saya diminta oleh kantor untuk meliput panen melon disini" begitu ujarnya.
"Kok melonnya sudah habis semua Pak?" lanjutnya sebelum saya sempat berbicara.
"Ya mas. Kan panennya sudah selesai kemarin. Kita buka wisata petik melon selama tiga hari saja. Dan ini baru selesai kita bersihkan tanamannya" jawab saya menerangkan.
"Kebun melon ini memang dikelola oleh BUMdes ya Pak" tanya Adit lagi.
"Ya benar. Kebun melon ini dikelolah oleh BUMdes Puspa Nagari desa Bedali. Dan pengelolahannya diserahkan pada anak-anak muda petani melenial desa ini" terang saya.
Sebelum Adit mengajukan pertanyaan lebih jauh, tiba-tiba Fajar Anam datang. Anak muda ini yang mengelolah kebun melon Puspa Agraria ini bersama teman-temannya.
Selanjutnya Adit melakukan wawancara budidaya melon hidroponik di kebun Puspa Agraria Bedali dengan Fajar Anam sebagai pengelolah.