Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Waktu Jelang Berbuka Puasa Wajib Waspada

16 Maret 2024   16:05 Diperbarui: 16 Maret 2024   16:07 2272
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Berbincang di teras rumah Pak Suryadi (dokpri)

Dengan niat tulus untuk menghibur keluarga yang sedang tertimpa musibah, kita dapat datang dengan membawa sekadar buah tangan sepantasnya.

Mungkin kita bisa membawa buah-buahan yang tahan lama. Bisa juga membawa biskuit atau roti kering yang awet dn tidak menimbulkan aroma yang menyengat.

Pengalaman Takziah pada Awal Ramadan 

 Pada hari Rabu (13/03/24) kami melakukan takziah ke rumah Pak Suryadi di wilayah Kecamatan Babulu, Kabupaten Penajam Paser Utara (PPU), Kalimantan Timur. Jarak yang harus kami tempuh lebih lima puluh kilometer. Untuk itu, kami menggunakan mobil pribadi milik Pak Suyono.

Pada hari Senin (11/03/24) beredar informasi melalui pesan WhatsApp bahwa ada seorang gadis, putri Pak Suryadi meninggal dunia dan jenazah akan dimakamkan malam hari itu juga. Pesan WA itu beredar sudah pukul sembilan malam lewat.

Tangkapan layar pesan WA (dokpri)
Tangkapan layar pesan WA (dokpri)
Komunikasi di WA cukup intensif. Berbagai pertanyaan timbul terkait penyebab meninggalnya putri kedua Pak Suryadi. Saat ini Pak Suryadi sudah purnatugas dan terakhir mengajar di SMP 11 PPU. Pada malam hari itu (Senin, 11/03/24) saya tidak sempat ikut menghadiri acara pemakaman putri Pak Suryadi tersebut. Di samping waktu sudah cukup malam dan kendaraan untuk membawa kami ke sana belum ada yang pasti.

Pada hari Selasa (12/03/24) saat berbuka bersama di Masjid Al Muhajirin, saya menginformasikan kepada Pak Suyono (bendahara masjid Al Muhajirin) bahwa putri kedua Pak Suryadi sudah meninggal dunia. Kami pernah sama-sama menjadi kepala sekolah pada saat belum pensiun.

"Kapan kita ke sana?"

Tanya Pak Suyono dengan serius. Kebetulan di rumahnya ada mobil yang menganggur. Pak Suyono sudah tidak mau lagi menyetir mobil.

"Saya carikan driver!" begitu saya berjanji kepada Pak Suyono.

Tanpa menunggu lama, saya segera mengubungi Pak Mokhamad Syafii. Kebetulan almarhumah putri kedua Pak Suryadi tersebut adalah teman satu kelas putri pertama Pak Mokhamad Syafii.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun