Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Bahasa Pilihan

Hujan Lokal

6 Oktober 2022   05:12 Diperbarui: 6 Oktober 2022   05:17 763
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hujan di depan rumah. dokpri

Cukup banyak gabungan kata dengan kata dasar "hujan", di antaranya:

  • hujan abu (abu yang berjatuhan berlebihan dari udara karena letusan gunung berapi)
  • hujan air mata (banyak air mata yang dicucurkan; banyak orang menangis)
  • hujan badai (hujan yang disertai angin kencang)
  • hujan batu (banyak batu yang berjatuhan)
  • hujan buatan (hujan yang dibuat dengan cara pembuatan inti kondensasi dalam awan atau udara melalui penaburan es kering atau iodide perak sehingga terjadi kondensasi dan terjadilah hujan)
  • hujan darah (endapan cair berwarna merah yang turun dari udara dan memberi bekas merah pada tanah yang disebabkan oleh partikel yang terdapat di dalam butir air hujan  dan berasal dari daerah gurun)

Baca juga: Kata "Lepas" Tolong "Dilepaskan"! 

  • hujan deras (hujan besar)
  • hujan es (titik-titik air yang berjatuhan dari udara karena proses pendinginan dan berupa es)
  • hujan gerimis (hujan kecil-kecil, antonim hujan deras)
  • hujan lebat (hujan yang laju pengumpulan curah hujan di dalam penakar mencapai lebih dari 40 mm per jam, menimbulkan suara gemuruh apabila jatuh di atas atap, dan dapat disertai badai guntur)
  • hujan lokal (hujan yang jatuh di daerah tertentu, tidak merata)
  • hujan lumpur (hujan yang bercampur partikel pasir atau debu)

Baca juga: "Terlepas" Bukan "Melepaskan" 

  • hujan meteor (meteor dalam jumlah besar yang tampak memancar dari satu titik dalam semalam mencapai puluhan hingga ratusan)
  • hujan musiman (curahan air dari udara yang berlangsung secara berkala, misalnya tujuh bulan hujan dan lima bulan tidak secara berganti-ganti)
  • hujan ringan (hujan yang berintensitas rendah dengan tetes-tetes air kecil dan laju pengumpulan curah hujan yang terjadi tidak lebih dari 0,5 mm per jam)
  • hujan rintik-rintik (hujan gerimis)
  • hujan salju (curahan kristal es yang tiba-tiba dan singkat yang muncul bila suhu udara lebih rendah daripada 0 derajat C).
  • hujan setempat (hujan yang jatuh di daerah terbatas, misalnya hanya jatuh di atas daerah seluas beberapa kilometer persegi)
  • hujan susulan (hujan yang turun bukan pada musimnya)

Baca juga: Menghadiri IHT di SMP 22 Penajam Paser Utara, Kaltim 

 

Peribahasa dengan Kata "Hujan"

  • Hujan emas di negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, lebih baik di negeri sendiri (sebaik-baik negeri orang, tidak sebaik negeri sendiri)
  • Hujan jatuh ke pasir (kebaikan yang tidak berbalas)
  • Ada hujan ada panas, ada hari boleh balas (selalu ada kesempatan untuk membalas dendam)
  • Hujan berpohon, panas berasal (segala hal tentu ada sebabnya)

Baca juga: Persiapan Menuju BPMP Samarinda

Contoh penggunaan kata "hujan" dan turunannya dalam paragraf:

Setiap turun hujan, kami siapkan payung, mantel, dan jas hujan. Ketika bepergian, semua sarana itu selalu kami bawa di dalam mobil. Kami tidak takut berhujan-hujan ketika mengenakan jas hujan. Orang lain mungkin takut kehujanan di perjalanan. Kami tetap tenang meskipun dihujani pertanyaan sehabis berhujan-hujan. Tubuh kami tidak basah karena ada mantel pelindung dari guyuran air hujan. Kalau turun hujan badai, kami baru berteduh. Angin yang menyertai hujan lebat sangat berbahaya bagi keselamatan jiwa.

Penajam Paser Utara, 6 Oktober 2022

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bahasa Selengkapnya
Lihat Bahasa Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun