Mohon tunggu...
Suprihadi SPd
Suprihadi SPd Mohon Tunggu... Penulis - Selalu ingin belajar banyak hal untuk dapat dijadikan tulisan yang bermanfaat.

Pendidikan SD hingga SMA di Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Kuliah D3 IKIP Negeri Yogyakarta (sekarang UNY) dilanjutkan ke Universitas Terbuka (S1). Bekerja sebagai guru SMA (1987-2004), Kepsek (2004-2017), Pengawas Sekolah jenjang SMP (2017- 2024), dan pensiun PNS sejak 1 Februari 2024.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Kisah Sabun Mandi Padat dan Sepatu Sebelah Kiri

19 September 2022   14:46 Diperbarui: 19 September 2022   15:11 268
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kisah Sabun Mandi Padat dan Sepatu Sebelah Kiri

Banyak kejadian unik saat bertugas sebagai pengawas sekolah yang harus berkunjung ke sekolah. Pada bulan Juli 2022, tepatnya tanggal 15-17 Juli 2022 saya bersama beberapa rekan pengawas jenjang SMP diminta mengisi IHT (In House Training) di SMP 2 PPU di Kecamatan Sepaku, Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur. 

Berhubung lokasi cukup jauh dari rumah, kami menginap di ruang tamu SMP 2 PPU itu. Sebenarnya kami diajak menginap di rumah kepala sekolah. Namun, kami lebih suka menginap di sekolah saja.

Untuk keperluan kebersihan sehari-hari, kami membawa sendiri, seperti handuk, sikat gigi, dan sabun mandi. Setelah dua hari menginap, kami pun harus pulang. Sengaja sabun mandi padat yang saya bawa dari rumah saya biarkan berada di kamar mandi. Tidak saya bawa pulang.

Saat saya berkunjung lagi ke SMP 2 PPU pada hari Kamis tanggal lima belas September 2022, saya dikagetkan oleh kepala sekolah SMP 2 PPU, Pak Supardi, dengan memperlihatkan sabun mandi padat yang sudah lebih dua bulan di sana.

Saya pun tertawa dibuatnya. Untuk apa disimpankan? Saya sudah ikhlas meninggalkan sabun padat itu di kamar mandi.

"Ini kayaknya sabun mandi khusus. Mahal harganya!"

Beberapa saat setelah kami berada di ruang kepala sekolah, saya lihat ada pesan WA masuk. Pak Kukuh, kepala SMP 12 PPU di Maridan mengirimkan sebuah foto sepatu pria sebelah kiri. Ada kalimat yang dituliskan Pak Kukuh.

[Assalamualaikum. Inikah, Pak sepatu Pak Prayitno? Ini pagi ini ketemu jauh di lokasi mobil parkir kemarin]

dok pribadi
dok pribadi
Saya tersenyum sambil berucap syukur. Pada hari Rabu tanggal empat belas September 2022, kami bertiga (Suprihadi, Prayitno, dan M. Hanafi) berkunjung ke SMP 14 PPU dan dilanjutkan ke SMP 12 PPU. 

Pada saat berkunjung ke SMP 14 di wilayah Riko tidak ada kejanggalan. Semua berjalan lancar. Kemudian, pada saat pulang dari SMP 14 PPU, ada kejadian yang membuat kami tertawa sekaligus prihatin. Betapa tidak, saat Pak Prayitno berpindah mobil, ia baru merasa kehilangan sepatu sebelah kirinya.

Kejadian itu di dekat warung Mbak Yu, tempat pak Prayitno memarkir mobil pribadinya. Kami bertiga ke wilayah Riko dan Maridan menggunakan mobil pribadi Pak M. Hanafi. Pak Prayitno kami jemput di dekat warung Mbak Yu dan saat pulang dari kunjungan, Pak Prayitno diturunkan di warung Mbak Yu lagi.

Pak M. Hanafi ditelepon Pak Prayitno setelah beberapa puluh meter meninggalkan Pak Prayitno di warung Mbak Yu itu. Ia menanyakan sepatu sebelah kirinya apakah tertinggal di mobil. Saya dan Pak M. Hanafi memeriksa di bawah kursi tempat duduk Pak Prayitno sebelumnya. Ia duduk di sebelah kemudi.

Hari Rabu itu, kami langsung berkomunikasi dengan Pak Kukuh. Kami meminta tolong untuk mencarikan sepatu sebelah kiri yang entah ke mana tercecernya. Pada Rabu sore itu, Pak Prayitno mengirimkan pesan kepada saya lewat gawai. Ia katakan bahwa sebelum pulang dari SMP 12 PPU, saat naik mobil, Pak Prayitno tidak merasakan sepatu kirinya tertinggal saat naik ke mobil Pak M. Hanafi. 

Saat itu posisi sepatu tidak diikat talinya. Kaki Pak Prayitno memakai sepatu kiri seperti memakai sandal. Waktu naik mobil, ia lupa kalau sepatu kiri tertinggal di bawah. Tidak ikut terangkat ke mobil.

Berhubung hari Kamis tanggal lima belas September 2022 sepatu sudah ditemukan, proses pengembalian pun diatur. Saat kami mau pulang dari SMP 2 PPU hari Kamis tanggal 15 September itu tidak lupa menjalin komunikasi dengan Pak Kukuh agar sepatu kiri itu segera kembali ke tuannya. Jarak cukup jauh. Kebetulan pada hari Sabtu tanggal tujuh belas September 2022 ada Lomba Matematika jenjang SMP di SMP 13 PPU. Lokasi tempat lomba tidak jauh dari rumah pribadi Pak Prayitno.

Ada guru SMP 12 PPU yang akan mengantarkan siswanya ikut lomba. Nah, sekalian sepatu sebelah kiri itu akan dibawakannya.

Demikian sekelumit kisah sabun mandi padat dan sepatu sebelah kiri yang tercecer saat kami melakukan kunjungan ke SMP untuk berkoordinasi terkait pendidikan.

Penajam Paser Utara, 19 September 2022  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun