Mohon tunggu...
Supri Alvin
Supri Alvin Mohon Tunggu... Jurnalis - Pimpinan Umum Pers Mahasiswa Suarausu 2019, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Stambuk 2017, Editor, Freelance Wedding Videographer.

Pimpinan Umum Pers Mahasiswa Suarausu 2019, Mahasiswa Ilmu Komunikasi FISIP USU Stambuk 2017, Editor, Freelance Wedding Videographer.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Cara Mengenal Diri, Menemukan Bakat

26 Juni 2020   01:18 Diperbarui: 26 Juni 2020   09:07 471
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi : magazine.job-like

Sebagai contoh kita punya 7 presiden yang sudah jelas pangkat tinggi (RI-1) dan kaya raya. Diantara 7 ini yang kita katakan sukses yang mana? maka jawabannya 1 atau 2. Ada yang bilang soekarno atau habibie. Terus sisanya kemana? kenapa tidak kita sebut sukses?

Ada juga orang yang kita bilang sukses tapi tidak kaya dan tidak punya pangkat tinggi. Seperti, Mahatma Gandhi seorang pengacara India yang memimpin gerakan kemerdekaan India dari kekuasaan Inggris. Dia memang punya pangkat tapi tidak kaya raya, miskin raya malah. atau Bunda Teresa seorang Biarawati Katolik Roma yang melayani orang miskin, sakit, yatim piatu dan sekarat.

Dari tanda-tanda diatas yang kita sebut sukses adalah seberapa besar manfaatnya kita bagi orang lain.

Jalan atau cara sukses?

Untuk mencapai kesuksesan ada dua dimensi yaitu jalan sukses atau cara sukses. Jika kita buat dalam kalimat tanya maka; Caranya sukses bagaimana? Dan jalannya sukses yang mana atau ke mana?

Kembali kepertanyaan sebelumnya, kerja keras itu cara atau jalan? Carakan? Kalau begitu penting jalan atau jalan sukses?

Banyak orang beranggapan yang penting itu cara karena kerja keras itu cara sukses. Tapi kalau caranya benar, sedangkan jalannya salah maka kita bisa salah mencapai tujuan. Sedangkan kalau jalannya benar dan caranya salah maka kita masih bisa mencapai tujuan walaupun lambat.

Jadi kalau jalannya salah dan caranya benar kita akan tersesat. Sebagai perumpamaan kita sudah berusaha mencapai sesuatu. tapi hasil tidak kunjung maksimal dan tidak enjoy mengerjakannya. Sedangkan kalau jalannya benar dan caranya salah kita masih bisa sampai walau lambat. Berusahaa sedikit sudah bisa produktif, semakin berusaha semakin maksimal.

Artinya jalan sukses lebih penting daripada cara sukses. Dengan kata lain bakat lebih penting dari kerja keras. Bukan berarti kita tidak bisa mencapai sesuatu karena tidak ada bakat. Bisa, hanya saja kita harus “berdarah-darah” dalam berjuang.

Selanjutnya percaya atau tidak, Jalan ini adalah urusan manusia dengan Tuhan. Sedangkan cara, benar-benar urusan manusia.

Sekarang coba pikirkan atau bayangkan ketika kita berdoa, kita memohon jalan atau memohon cara? Jalankan?

“ ya Allah, tunjukanlah hamba jalan yang lurus.”

Menemukan jalan sukses kita masing-masing

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun