Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud Pilihan

Ketika Mahasiswa Jadi Bupati dan atau Orang Miskin

6 Maret 2021   07:18 Diperbarui: 6 Maret 2021   07:27 352
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Idrus salam, jika jadi bupati, mengatakan bahwa
 Pro-Pertumbuhan (pro-growth), untuk meningkatkan dan mempercepat pertumbuhan
ekonomi melalui upaya menarik investasi, ekspor dan bisnis, termasuk perbaikan iklim
investasi.
* Pro-Lapangan Kerja (pro-job), untuk menciptakan lapangan kerja termasuk di dalamnya menciptakan pasar tenaga kerja yang fleksibel dan menciptakan hubungan indutri yang
kondusif.
* Pro-Masyarakat Miskin (pro-poor), untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas masyarakat
agar dapat berkontribusi terhadap pembangunan, memperluas akses terhadap layanan
dasar, dan merevitalisasi sektor pertanian, kehutanan, kelautan, ekonomi perdesaan.

Ketika jadi orang miskin

Kebanyakan para mahasiswa saya tidak banyak memberikan jawaban terhadap pertanyaan, apa yang akan dilakukan jika mereka miskin dan ingin segera keluar dari kondisi tersebut.

Ihsan akan memanfaatkan potensi diri dan potensi lingkungan. Lain lagi dengan Martha, jika menjadi rakyat miskin, dia akan mencoba bekerja pada orang yang mempunyai usaha dan ketika sudah mempunyai modal yang cukup, dia  akan membuka usaha sebesar modal yang dia punya.

Mutiara Wisdayanti, akan mengupayakan kwluar dari kemiskinan, dengan cara memanfaatkan program pemerintah seperti program UMKM, lalu dengan modal yang diberikan bisa membuat suatu usaha.

Tidak Mudah

Kepada para mahasiswa saya menyatakan bahwa menjadi bupati tidak mudah, demikian juga untuk keluar dari kemiskinan itu juga tidak mudah. Bahwa satu orang menjawab bahwa dia mesti mengambalikan modal terlebih dahulu sebelum fokus mengentaskan orang dari kemiskinan adalah hal yang lumrah. Kemungkinan besar semua kepada daerah yang terpilih dengan sistem partai dan demokrasi liberal yang terjadi di negara kita terjerat dengan hutang uang, janji dan sebagainya. 

Karena itu wajar jika para kada kebanyakan terjebak kepada praktek KKN selama periode masa jabatan mereka. Alasan mengembalikan modal pemilukada adalah alasan klasik dan tidak mudah untuk diubah. Jika begini maka entah kapan kondisi negeri kita akan baik-baik saja.

Jayalah kita semua.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun