Ketika libur panjang
Ketika libur panjang kami bersama kakek, paman, saudara sepupu atau tetangga pergi mencari ikan ke lokasi yang jauh dari desa. Kala itu kami bermalam di di hulu air ndelengo. Dari kebun Datar Kepahyang kami berjalan puluhan kilometer ke arah timur laut. Sambil mengobrol di sepanjang jalan kami tiba di daerah yang dituju. Malam pertama hingga ketiga bisa di satu lokasi. Atau pindah pindah ke lokasi lain jika ikannya kurang memadai. Di pinggir sungai pada hari pertama kami membuat kemah yang dihuat dari pohon dan daun serdang. Si sanalah kami bermalam. Â Mendengarkan lagu daerah jika membawa tape recorder adalah bagian dari masa kami bermalam di pedalaman hutan. Kalau tidak kami akan ngobrol atau tidur pulas hingga pagi hari. Tentu tidak melupakan shalat subuh.
Sangat sering kami memperoleh ilan yang banyak. Biasanya ikan dibersihkan dan dijadikan ikan asap. Pada siang hari kami membakar ikan atau masak sop ikan dengan bumbu dan sambal cabe yang dibawa dari kebun.
Begitulah perjalan hidup kami asal desa. Kebiasan memakan ikan berlanjut hingga ke kota saat kami bersekolah, bekerja dan punya keluarga sendiri. Semoga menambah kekaguman kita kepada Allah swt, para nabi dan orangtua dan keluarga kita. Mereka semuanya sangat erat dengan perjalanan hidup kita.
Jayalah kita semua.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H