Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Berqurban Untuk Si Emak Tak Mesti Kaya Dulu

28 Juli 2020   12:29 Diperbarui: 28 Juli 2020   12:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,


Seorang pedagang hewan qurban pada Idul Adha tahun lalu, berkisah tentang sebuah kejadian yang membuat hatinya amat tersentuh, berikut kisahnya.

Seorang wanita dengan pakaian dekil datang memperhatikan dagangan saya.
.
Dilihat dari penampilannya sepertinya tidak akan mampu membeli.
.
Namun tetap saya coba hampiri dan menawarkan kepadanya.
.
"Silakan bu..!"
.
Lantas ibu itu menunjuk salah satu kambing termurah sambil bertanya : "Kalau yang itu berapa Pak?"
.
"Yang itu Rp 2.700.000 ribu bu." jawab saya.
.
"Harga pasnya berapa ya pak?" tanya kembali si Ibu..
.
"2.700.000 deh, harga segitu untung saya kecil, tapi biarlah" jawab saya.
.
"Tapi, uang saya hanya 2.500.000 ribu, boleh pak." pintanya.
.
Waduh, bapak itu bingung, karena itu harga modalnya, akhirnya saya berembug dengan teman sampai akhirnya diputuskan diberikan saja dengan harga itu kepada ibu tersebut.
.
Bapak itu pun mengantar hewan qurban tersebut sampai ke rumahnya, begitu tiba di rumahnya.
.
Astaghfirullahalzim, ALLAHU Akbar terasa menggigil seluruh badannya karena melihat keadaan rumah ibu itu.

Rupanya wanita itu hanya tinggal bertiga, dengan ibunya dan puteranya di rumah gubug berlantai tanah tersebut.

Penjual kambing itu tidak melihat tempat tidur kasur, kursi ruang tamu, apalagi perabot mewah atau barang-barang elektronik.

Yang terlihat hanya dipan kayu beralaskan tikar dan bantal lusuh.

Di atas dipan, tertidur seorang nenek tua kurus, rupanya itu wanita yang menwar kambing bapak tadi.
.
"Mak, bangun mak, nih lihat saya bawa apa?" kata ibu itu pada nenek yang sedang rebahan sampai akhirnya terbangun.

"Mak, saya sudah belikan emak kambing buat qurban, nanti kita antar ke Masjid ya mak." kata ibu itu dengan penuh kegembiraan.

Si nenek sangat terkaget, tapi nampak jelas raut bahagia di wajahnya, ia segera berjalan keluar dengan langkah yang gontai karena usianya yang senja.

Sambil mengelus-elus kambing, nenek itu berucap : "Alhamdulillah, akhirnya kesampaian juga kalau emak mau berqurban."

"Nih Pak, uangnya, maaf ya kalau saya nawarnya kemurahan, karena saya hanya tukang cuci di kampung sini, saya sengaja mengumpulkan uang untuk beli kambing yang akan diniatkan buat qurban atas nama emak saya." Kata ibu muda itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun