Mohon tunggu...
Erni Purwitosari
Erni Purwitosari Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta

Pesepeda dan pemotor yang gemar berkain serta berkebaya. Senang wisata alam, sejarah dan budaya serta penyuka kuliner yang khas.

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Jangan Tunggu Kaya Untuk Sedekah, Sederhana Tak Apa yang Penting Berkah

18 Maret 2024   21:09 Diperbarui: 18 Maret 2024   21:25 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sedekah makanan & minuman (dok..denik)

Sedekah. Memberikan sesuatu yang bermanfaat kepada orang lain yang membutuhkan. Tanpa mengharap imbalan, pamrih, atau indikasi tertentu. Benar-benar ikhlas memberikan sesuatu tersebut kepada orang lain.

Pemberian tersebut bisa berupa makanan, pakaian, atau uang. Bahkan ada yang berupa harta benda. Seperti memberi ponsel kepada asisten rumah tangga demi melihat ponselnya rusak. Tanpa dihitung hutang atau kredit. Jadi benar-benar ikhlas memberikannya.

"Memang ada yang seperti itu?"

Ada. Jangankan ponsel. Yang memberi kendaraan bermotor atau rumah juga ada.

"Yah, itu sih sekelas sultan sedekahnya macam begitu. Yang istilah kata uangnya tuh enggak ada serinya."

"Kalau rumah saja masih kontrak. Gaji sebulan habis dalam sekejap. Apa yang mau disedekahkan? Ibaratnya nih, buat sendiri saja kurang. Masa bagi-bagi buat orang lain."

Oh, jangan salah. Secara teori manusia memang benar pendapat tersebut. Dihitung dengan logika ya memang benar-benar kurang. Namun bukan berarti jadi enggan untuk bersedekah. 

Sedekah itu untuk tabungan kita di akhirat. Sedekah membuat harta kita berkah. Sedekah bisa menjaga kita dari bahaya. 

Mengingat betapa sedekah membawa banyak keberkahan dalam hidup kita. Maka jangan ada alasan untuk tidak bersedekah.

Jangan tunggu kaya untuk bersedekah. Jangan tunggu ada untuk sedekah. Yang sederhana saja yang penting berkah. Contohnya, berbagi sebotol minuman dan sebungkus makanan. 

Kelihatannya tak berharga. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun