Mohon tunggu...
Supli Rahim
Supli Rahim Mohon Tunggu... Dosen - Pemerhati humaniora dan lingkungan
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengajak kepada Kebaikan

26 Februari 2020   07:39 Diperbarui: 26 Februari 2020   08:35 274
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bismillah,

Bersyukur kepada tuhan pencipta langit dan bumi dengan mengucapkan alhamdulillahi rabbil alamiin. Berterima kasih kepada nabi Muhammad karena berkah perjuangannya kita menjadi umat akhir zaman yang terdidik dan tercerahkan dengan hidayah Allah dengan berselawat kepadanya. Allahumma shaliala muhammad.

Digerakkan oleh Allah swt, hati saya jadi terbuka untuk memerintahkan otak, mata, tangan, jari dan hati saya untuk membantu seorang Tamrin tukang saya yang saat ini lagi menjalankan "kontrak" pekerjaan dengan saya. Membantu pak Tamrin ini saya lakukan dengan mengajak teman-teman kkq fp Unsri, teman-teman di grup jalan sehat bukit sejahtera palembang, teman-teman di grup neo kkq Adri, mahasiswa MKM STIK Bina Husada, mahasiswa MAP Stisipol, teman-teman face book dan para malaikat semuanya. Bismillah.

Saya perhatikan pak Tamrin ini berhati mulia karena rela berkorban untuk kakak atau abang yang kecelakaan bermotor. Dia merelakan motornya dijual agar bisa membantu kakaknya berobat, berjualan roti kembali. Dia rela beejalan kaki demi membantu kakaknya itu. 

Tanpa sepengetahuan ybs, saya melakukan survei ke gang tempat dia dan kakaknya bermukim. Saya tanya dengan para tetangga bahwa benar pak tamrin tinggal di sini pak. Yang tengah itu ibunya, yang pertama kakaknya yang kecelakaan itu dan sebelah sana rumah pak tamrin.

Setelah saya tanya pak Tamrin mengapa dia tidak beli motor di show room terdekat. Dia balik mengatakan kepada saya bahwa orang tidak percaya dengan saya pak, katanya. Saya mencoba mencari tahu penyebab ketidakpercayaan orang untuk memberi utangan untuk beli motor. 

Hasil penyelidikan atau penelitian saya mwnunjukkan bahwa pak Tamrin ini tidak bisa membaca. Jadi orang ragu memberikan pinjaman padanya. Penyebab lain adalah kondisi rumah ybs tidak memenuhi syarat untuk dipinjami utangan untuk beli motor. Saya agak bingung, tapi lupakan saja.

Memberanikan diri saya kirim ajakan berikut melalui grup WA dan facebook.

dokpri
dokpri
Alhamdulillah, sehingga pagi ini sudah 3/4 dari uang yang kita minta kepada kawan kawan di seluruh Indonesia itu sudah masuk ke rekening saya. Mungkin karena takut dengan banyak penipuan ada teman yang langsung mengontak saya. Ada yang yang sedikit peduli dengan menekan like, ada juga yang melanggar aturan. 

Kok bisa nelanggar aturan?

Iya aturannya setiap orang hanya boleh mengirim rp 50 ribu tapi banyak yang mengirim lebih dari rp 50 ribu. Mungkin ada yang bertanya mengapa acara ini tidak pada awal bulan? Karena saya ingin mereka memperoleh banyak pahala. 

Sepengetahuan saya dan keyakinan saya bahwa jika kita menyedekahkan sebagian rezeki pada saat kita dalam keadaan sedikit uang atau harta itu lebih banyak atau pahalanya dibandingkan pada saat kita sedang berkecukupan.

Tambahan pula saya paling senang mendoakan teman teman yang baru saja menyumbang karena itu akan segera diijabah oleh Allah. Believe it or jot biasanya sehabis bersedekah bersoalah. Allah senang dengan orang yang bersedekah karena manusia diciptakan dalam keadaan susah. Jadi jika Allah menyaksikan kita suka bersedekah membuat Allah senang. 

Di sinilah kita jangan sungkan sungkan mengajak orang kepada kebaikan karena Allah sangat senang dengan perbuatan demikian. 

Temanw, ajaklah saya pada kebaikan. Sayapun akan selalu mengajak kalian. Semoga selamatlah kita semua.

Wallahualam.bishawab.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun