Mohon tunggu...
Supiandi Ndi
Supiandi Ndi Mohon Tunggu... Peneliti -

Peneliti di Dashboard Ekonomika Kerakyatan FEB UGM | Student at The Center of Maritime and Air Transport Economics, Universiteit Antwerpen, Belgium

Selanjutnya

Tutup

Filsafat Pilihan

Intelektual Milenial, Jalan Pikiran dan Jalan Hidup

8 Februari 2019   01:06 Diperbarui: 8 Februari 2019   15:20 155
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kelompok intelektual yang bisa menjadi tradisional di siang hari dan menjadi organik di malam hari, atau sebaliknya. 

Kaum intelektual yang bisa memproduksi ilmu pengetahuan bukan hanya di Kampus, tapi bisa melahirkan gagasan di kedai kopi atau tongkrongan lainnya.

Dalam hal kekuasaan versus oposisi. Intelektual milenial bisa dekat dengan penguasa bahkan masuk dalam kekuasaan tanpa menghilangkan rasionalitasnya, dan intelektual milenial yang dekat dengan oposisi bahkan menjadi bagian oposisi tanpa menghilangkan idologinya.

Mungkin banyak yang bertanya apakah bisa manusia seperti itu, jika mengikuti alur berfikir generasi lama tentu akan sangat susah. 

Karena fikiran mereka di balut oleh budaya konfrontasi bukan kooperasi. Fondasi berfikir generasi milenial adalah sharing layaknya berfikir pejuang bangsa yang memperjuangkan kemerdekaan.

Lalu jika melihat generasi milenial saat ini, baik yang di kekuasan ataupun luar kekuasaan (berlatar belakang  intelektual) tapi mereka berkonfrontasi dengan bangga di depan publik. 

Jawabannya adalah mungkin mereka tertular dengan generasi sebelumnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun