Mohon tunggu...
Supartono JW
Supartono JW Mohon Tunggu... Konsultan - Pengamat
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

Untuk apa sembuhkan luka, bila hanya tuk cipta luka baru? (Supartono JW.15092016) supartonojw@yahoo.co.id instagram @supartono_jw @ssbsukmajayadepok twiter @supartono jw

Selanjutnya

Tutup

Bola Artikel Utama

Sukses Piala Presiden, Jangan Ada Duka SUGBK dan Sepak Bola Indonesia

16 Februari 2018   18:21 Diperbarui: 17 Februari 2018   13:31 1564
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar: bola.kompas.com

Final Piala Presiden edisi ketiga tahun 2018, tinggal menunggu hitungan jam lagi siap digelar. Presiden Joko Widodo juga memastikan akan hadir di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).

PPKGBK waspada

Dari berbagai literasi yang saya baca, acungan jempol layak dilayangkan khusus kepada Pusat Pengelolaan Komplek Gelora Bung Karno (PPKGBK) dalam menyiapkan SUGBK untuk menghelat acara.

PPKGBK di bawah Kementrian Sekretariat Negara, tidak mau peristiwa tidak etis suporter terulang yang ketiga kalinya. Berbagai upaya telah dilakukan dan persiapan-persiapan yang akan menggaransi SUGBK tetap terjaga. Terjaga segala fasilitasnya, terjaga seluruh lingkungan di GBK. Dan PPKGBK siap sedia serta selalu waspada.

Akhir kisah Piala Presiden?

Kira-kira bagaimana akhir kisah dari drama Piala Presiden yang laga puncaknya akan dimainkan di Stadion yang menjadi Cagar Budaya Indonesia, yang kini berganti baju menjadi Stadion Megah? Siapkah suporter dari empat tim yang akan berlaga memperebutkan tiket juara 1, 2, 3, dan 4 menjadi pengaman untuk diri sendiri, teman, suporter lawan, dan fasilitas SUGBK, khususnya tempat duduk singe seat-nya?

Akankah kisah tidak etis suporter terulang seperti saat SUGBK menjadi arena pertandingan Timnas versus Islandia dan Bhayangkara FC melawan FC Tokyo? Padahal bila diidentifikasi, seluruh suporter yang hadir pada dua perhelatan tersebut bisa dikatakan suporter sopan, cerdas, mampu (dari segi ekonomi).

Namun, faktanya, kendati hanya satu atau dua tempat duduk lepas bautnya, atau beberapa suporter, menonton sambil berdiri di atas tempat duduk atau sandaran tempat duduk, tetap saja membuat cela dan viral di media massa.

Suporter manusia biasa

Suporter cerdas, sopan, dan "mampu" juga manusia biasa. Konsentrasi dan pikiran serta fisik yang lelah, akan siginifikan memengaruhi kinerja otak. Maka, bila suporter tidak mempersiapkan diri dengan baik, belum makan, belum minum, maka kondisi di dalam stadion yang akan berjam-jam lamanya, akan menguras pikiran dan tenaganya, terlebih duduk terpaku di tempat duduk singel seat bernomor , yang tidak akan membuat suporter bergerak leluasa seperti di tribun penonton berdiri (beton) saat laga semifinal baik di Stadion Manahan Solo maupun di Stadion Kapten I Wayan Dipta.

Belum lagi ditambah oleh perjuangan menembus masuk pintu Stadion dengan antri, serta sebelumnya juga harus antri masuk pintu ring tiga di bagian pemeriksaan barang dengan alat detektor. Ada juga perjuangan menukar tiket daring, serta perjuangan membeli tiket langsung. Perjalanan dari tempat parkir, perjalanan menuju pintu stadion yang bisa jadi jauh dari tempat kedatangan dan tempat parkir.

Meskipun suporter Persija telah diketahui akan menempati seluruh area tribun atas (kategori 3) dan tribun belakang gawang utara dan selatan (kategori 2), namun belum terbayang bagaimana keriuhan seluruh empat suporter masuk ke ring 3 SUGBK dan masuk pintu Stadion. Terlebih, pintu masuk ke ring 3 jumlahnya sangat terbatas dibandingkan dengan jumlah suporter yang akan hadir. Mungkin kalau kita biasa melihat tol Cikampek macet, hal yang sama akan tersaji di SUGBK saat suporter antri masuk Stadion. Seluruh suporter butuh fisik prima dan tenaga ekstra.

SUGBK sudah naik kelas

Gelaran final Piala Presiden, memang bisa disebut sebagai pesta sepak bola rakyat, karena melibatkan banyak sekali stakeholder terkait. Lalu, panitia pelaksana tentunya juga mau gelaran sukses, pemasukanpun signifikan. Panitia juga menyiapkan hiburan rakyat, dangdut.

Untuk empat tim yang masuk empat besar, juga pantas mendapat ganjaran tampil di Stadion termegah milik bangsa dan negara Indonsia. Stadion yang juga masuk dalam ranah cagar budaya.

Yang menjadi pertanyaan, apakah SUGBK akan terjaga fasilitasnya pada Sabtu, 17 Februari 2018 setelah miliaran rupiah digelontorkan demi menjadikannya Stadion Mewah?

Sementara dapat dipastikan, suporter yang akan hadir masih banyak yang belum terbudaya menonton dengan sikap duduk manis. SUGBK kini sudah naik kelas. Penontonpun harus naik kelas pula sesuai dengan kondisi fasilitasnya dari segi etika dan sopan santun. Harga tiket menontonpun disesuakan dengan kondisi Stadion.

Jadi, partai final Piala Presiden memang moment yang sangat tepat sebagai tes event SUGBK menjamu suporter sebelum gelaran Asean Games dan event lainnya. Lalu, apa gerangan yang akan terjadi dari hasil interkasi sesuai situasi dan kondisi mulai dari suporter hadir, suporter masuk stadion, sepanjang hiburan dangdut tersaji, lalu partai perebutan juara 3-4, partai puncak final, hingga acara seremoni pemberian penghargaan juara, dan ditutup dengan bubarnya suporter dari SUGBK dan area GBK?

Semoga sukses Piala Presiden, kegembiraan tim yang juara, tidak menyisakan duka bagi SUGBK dan sepak bola Indonesia, karena seluruh suporter akan terbiasa dan terbudaya dan menjaga cagar budaya Bangsa Indonesia, dan akan terbudaya juga memperlakukan stadion-stadion lain di seantero Indonesia. Hati-hati suporter, tiket Anda terdata di panitia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun