Mohon tunggu...
Suparjono
Suparjono Mohon Tunggu... Administrasi - Penggiat Human Capital dan Stakeholder Relation

Human Capital dan Stakeholder Relation

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Mengenal Ruang Kekal

23 Januari 2022   04:13 Diperbarui: 23 Januari 2022   04:57 201
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Aku melihat gerimis, terlihat ruang yang kering
Aku menerawang hujan, masih nampak tempat kosong
Kenapa masih ada rasa sendu yang selalu terngiang
Padahal ada pandu yang begitu padu dalam setiap lorong

Membuka cakrawala tak sekedar membuka mata
Menembus batas mungkin menjadi salah satu cara
Melepaskan belenggu yang ada adalah langkah yang pertama
Agar hati dan jiwa tak lagi terpenjara dalam raga

Pandanglah wajahmu penuh dalam, wahai jiwa
Yang mungkin takkan pernah terhalang oleh hasrat
Biarkan cahaya menuntunmu dalam kehampaan tiap peristiwa
Meski mata ini selalu berbatas oleh ruang yang menjadi syarat

Hingga kau tahu yang semu pasti akan berlalu
Hanya satu yang kekal dan jadi bekal agar tak menyesal
Karena tak ada lagi jalan tuk kembali pada masa lalu
Yang tertinggal hanya amal yang mungkin hanya sekepal

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun