Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

New World Pilihan

Mengapa Gasing Pemadam Justru Bisa Memadamkan Api Kreativitas?

29 September 2025   19:01 Diperbarui: 29 September 2025   19:01 87
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Alasan mengapa gasing pemadam justru bisa memadamkan api kreativitas jika tren tersebut diikuti anak-anak tanpa adanya bimbingan dari orang tua atau orang dewasa dipandang dari tiga (3) aspek, yaitu; 

1. Bahan pembuat gasing yang bisa menimbulkan bahaya. Bahan pembuat gasing pedamam yang terdiri dari minimal empat (4) penghapus baru (bila tidak baru tentu akan cenderung kehilangan fungsi keseimbangan dan estetikanya), isi staples sebagai pengait antar penghapus dan paku payung (paku pine) sebagai poros.

Isi staples dan paku payung (paku pine) merupakan dua jenis bahan metal dan terdapat bidang tajam yang bisa menimbulkan ancaman bahaya. Terlebih ketika berada di tangan anak-anak yang cenderung belum memiliki tanggung jawab dan pemahaman terkait bahayanya jika sisa atau sampah bahan ini dibuang sembarangan.

Faktanya; Seorang siswa kelas 2 SD Negeri Cengungklung, Kecamatan Gayam, Kabupaten Bojonegoro, berinisial AT, tanpa sengaja menelan paku payung (paku pines) saat merakit gasing dari bahan penghapus di rumahnya, Minggu (14/9). Seperti dikutip, kumparan.com.         

2. Biaya pembuatan gasing pemadam jika dikalkulasi dengan cermat justru lebih mahal dari tipe gasing sejenis yang dijual di pasaran. Bahkan produk mainan gasing pemadam berbahan sama sudah ada yang menjual di marketplace dengan kisaran harga Rp5.000-Rp20.000 ribu.

Jika pada titik tertentu suatu kreativitas tidak dapat mengubah perilaku dan kemampuan berkreasi termasuk tidak mengindahkan kecerdasan finansial, bukankah membeli produk jadi yang lebih aman dan lebih murah akan memiliki nilai yang justru jauh lebih baik?

3. Ada argumentasi bahwa kreativitas semacam ini dapat mengantisipasi bahkan mengalihkan kebiasaan anak dalam bermain gawai (scrolling video pendek, bermain game dan lain sebagainya), tetapi faktanya, sebagian besar anak justru mendapatkan informasi tersebut dari media sosial (gawai), yang ketika berhasil membuat gasing pemadam tersebut, mereka akan kembali ke ruang-ruang media sosial tersebut untuk melakukan verifikasi dan validasi.   

Seperti misalnya, yang terjadi di sebuah ruang digital (kanal YouTube) dengan tema "Cara Membuat Pemadam Gasing Terbaru", anak-anak yang berhasil membuat gasing pemadam pada akhirnya kembali ke ruang tersebut untuk melakukan verifikasi dan validasi dengan cara memberikan komentar tentang hasil gasing pemadam buatannya.

Pada intinya, melatih kreativitas anak dalam masa tumbuh kembang adalah bagian dari edukasi atau pendidikan yang dapat memupuk kebiasaan dalam membentuk kapasitas kecerdasan, tetapi dalam batas-batas usia tertentu terutama yang erat kaitannya dengan platform media sosial, setiap anak masih sangat membutuhan arahan atau bimbingan orang tua (orang dewasa).    

Referensi

https://kumparan.com/kumparannews/siswa-sd-di-bojonegoro-tak-sengaja-telan-paku-saat-rakit-gasing-batuk-berdarah-25sv5ke6Oba/1       

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten New World Selengkapnya
Lihat New World Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun