Salah satunya, bahwa untuk kebutuhan sehari-hari barang online jauh lebih murah dengan stok terbatas lalu muncul seruan magis agar konsumen segera membeli, "Harga grosir, ngabisin stok, jangan sampai kehabisan ya, ayo segera di check out! ".
Tetapi sumpah, serius! Godaan paylater ternyata  memang jauh lebih hijau dari rumput tetangga. Jauh lebih menarik dan lebih segalanya dibanding rumput tetangga (daya tarik suami, istri atau tetangga dalam konteks fisik, harta atau kepribadian sekalipun).Â
Bayangkan, Anda punya keinginan tapi tak punya uang. Dengan paylater, keinginan Anda siap diwujudkan. Bahkan keinginan itu bisa sudah tiba-tiba mewujud di rumah Anda hanya dalam hitungan jam sampai menit. Magis! Abrakadabra! Rumput hijau tetangga belum tentu bisa seperti itu bukan? Apalagi tetangga yang tidak merespons balik.Â
Daya goda paylater itu tak butuh balasan cinta untuk bisa menarik mangsa. Paylater hanya butuh sedikit kalimat motivasi sebagai daya angkat untuk mengungkit sisi emosional manusia, "Limit Kredit Tersedia Rp 15.000.000", Waw! Seperti mimpi bukan. Tanpa melihat berapa besar pendapatan orang per bulan, tiba-tiba uang yang seolah-olah bisa dipakai cuma-cuma muncul sebesar itu.Â
Untuk orang-orang yang tidak punya pekerjaan atau penghasilan sepeser pun, ketika membuat akun yang menyediakan fitur paylater cenderung akan diberi motivasi yang sama. Tentu saja dengan jumlah minimal yang masih relatif kecil seperti "Limit Kredit Tersedia Rp 500.000". Faktanya, banyak anak muda atau pelajar yang belum memiliki penghasilan sudah terjerat paylater.Â
Paylater begitu menggoda, selanjutnya terserah Anda. Bila tergoda pasti banyak risiko bahaya yang sudah siap menanti di depan sana. Bila memilih untuk tidak tergoda maka menolaknya tidaklah mudah. Menolak paylater tidak hanya harus kuat iman tetapi harus pula memiliki prinsip kesederhanaan yang tidak sekadar hemat melainkan stoik, dan tentu saja mempunyai stabilitas finansial untuk kebutuhan keluarga. Mengapa paylater harus ditolak?Â
Ketika paylater lebih hijau dari rumput tetangga, akan ada yang tumbuh subur, bukan suami lain, istri lain atau tetangga. Tentunya karena paylater sudah lebih prioritas dari godaan tetangga. Jadi, rumput tetangga yang hijau tak perlu disiram hingga tak akan menyuburkan perselingkuhan, perceraian, bunuh diri sampai penghilangan nyawa. Lantas apa yang tumbuh subur dari paylater?  Â
Pastinya paylater ikut menumbuh suburkan transaksi ekonomi, yang tidak pasti adalah pertumbuhan transaksi ekonomi yang subur itu untuk pihak yang mana, rasional atau irasional, membuat sejahtera atau sebaliknya? Tapi buat apa pertumbuhan dan kesuburan transaksi ekonomi jika kenyataannya juga menumbuh suburkan perkara-perkara berikut ini:
1. Utang paylater.
Paylater atau bayar nanti sejatinya adalah utang (ngebon). Utang apa pun namanya tentu saja wajib dibayar. Masalahnya, daya bayar itu belum tentu dimiliki oleh semua orang padahal setiap orang bahkan yang tidak mempunyai penghasilan sekalipun dengan mudahnya bisa meraih kesempatan untuk menggunakannya.Â
2. Mental instan.