Mohon tunggu...
Sunan Amiruddin D Falah
Sunan Amiruddin D Falah Mohon Tunggu... Staf Administrasi

NEOLOGISME

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Crazyconomics: Mana yang Lebih Ampuh, Logika Mistika atau Rasionalitas?

11 Februari 2025   09:36 Diperbarui: 11 Februari 2025   14:50 1546
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mari mencoba masuk pada realisasi law of attraction untuk sektor ekonomi! Seberapa jauh law of attraction bisa membuat produk bernilai ekonomi dan menghasilkan transaksi ekonomi dalam memberikan kontribusi nyata pada perekonomian masyarakat. Walapun sesunguhnya boleh dibilang sulit untuk menentukan produk fisik yang dapat merepresentasi law of attraction sebagai produk bernilai ekonomi. Sebab law of attraction adalah teknik berupa teori yang bisa dilakukan bukan diproduksi oleh setiap orang.   

Bila mengambil contoh produk Amulet misalnya, yakni sebuah produk yang umumnya berwujud liontin. Amulet yang berasal dari bahasa latin "amuletum" yang berarti "suatu benda yang melindungi seseorang dari kesulitan", maka kecenderungan akal pikiran rasional akan mengatakan bahwa Amulet adalah benda jimat. 

Meskipun kemudian ada produk Amulet yang diproduksi khusus dengan spesifikasi bentuk bulatan atau koin berlubang di tengah atau tanpa lubang, yang disebut 'Money Amulet', dan secara spesifik akan dapat memberikan keberuntungan yang tak terbatas serta bisa membuat orang yang memakainya menjadi kaya raya lewat cara kerjanya. Yakni, dengan cara kerja Amulet yang identik dengan konsep "The Secret", apakah Amulet dapat dikategorikan sebagai produk law of attraction? 

Menurut klaim produsen atau penjual, cara kerja Money Amulet adalah dengan mendayagunakan kekuatan dari alam semesta yang ada padanya untuk 'memanggil' atau menarik rezeki yang berasal dari segala arah, bahkan berasal dari sumber-sumber yang tak disangka-sangka sebelumnya. 

Dalam konteks sederhana atau religiositas cara berpikir klasik, seseorang yang sudah membeli (memiliki) Money Amulet ia akan berharap (meminta), dengan percaya atau yakin (mengimani) lalu menerima (menunggu alam semesta memberi uang, rezeki atau harta kekayaan). Ini identik dengan abrakadabra.  

Perlu diketahui, bahwa Amulet original jenis Money Amulet biasanya dijual di pasaran online dikisaran harga Rp300.000-Rp600.000. Harga yang lumayan fantastis untuk masyarakat berpenghasilan rendah (MBR). Suatu produk yang menjanjikan keuntungan nilai ekonomi yang cukup tinggi untuk pangsa pasar besar. 

Namun berbeda dengan produk gelang Power Balance, yang mengklaim kekuatan yang terkandung di dalamnya berasal dari proses ilmu pengetahuan dan teknologi yang terdapat di dalam stiker, Money Amulet mengandalkan kekuatan alam semesta dalam menarik uang, rezeki atau harta kekayaan bagi penggunanya. Kekuatan yang serupa dengan produk Amulet yang umumnya berbahan hematite magnetic stone, stainless steel, atau bahkan batu-batu berharga yang dipercaya memiliki energi positif. 

Bahan-bahan pembuat yang kemudian disebut dapat mendatangkan kesembuhan, membantu meningkatkan ketahanan terhadap tekanan hidup, kepercayaan diri, mendorong hubungan yang damai, penuh kasih, dan baik hati, menarik keberuntungan dan kekayaan hingga kekebalan tubuh, apakah Amulet atau Money Amulet termasuk kategori logika mistika modern yang menipu? Bagaimana dengan beragam produk alat kesehatan yang mengandung ion negatif, produk-produk yang mengandung bioaktif seperti bioglass, produk-produk air minum yang mengandung alkali, yang kesemuanya mengklaim berbasis ilmu pengetahuan? 

Bila kemajuan umat manusia harus melalui tiga tahap dari logika mistika lewat filsafat ke ilmu pengetahuan atau sains, dengan arti lain bahwa logika mistika wajib ditinggalkan seutuhnya,apakah ketika semakin banyak orang menjadi rasional dan menggunakan ilmu pengetahuan atau sains, sebuah bangsa atau negara akan maju? Apakah segenap polemik dan konflik di muka bumi akan berhenti? Apakah ekonomi akan tumbuh secara rasionalitas tanpa kebohongan atau tipu daya?    

Logika mistika, yang diartikan sebagai cara berpikir atau bertingkah laku dengan meyakini bahwa alam semesta beserta isinya berada di bawah pengaruh, kekuasaan, determinasi dari kekuatan-kekuatan gaib atau transenden. Percaya pada tahayul, mahluk halus, gaib, benda keramat dan sejenisnya--akhir-akhir ini terus menjadi perbincangan publik dan dinilai sebagai salah satu penyebab terhambatnya kemajuan suatu bangsa. 

Kemunculan dialektika dengan topik-topik tentang ketidakterimaan atau penyangkalan terhadap logika mistika di ruang-ruang publik digital terindikasi adanya pengarahan narasi cancel culture pada logika mistika bahkan termasuk yang berbasis keimanan atau kepercayaan pada Tuhan yang Maha Esa (agama). Apakah dampak cancel culture pada logika mistika dapat menjamin kemajuan suatu bangsa?  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun