Mohon tunggu...
Ummi Azzura Wijana
Ummi Azzura Wijana Mohon Tunggu... Music freak

Perempuan biasa yang suka musik, dolan, jajan, dan motoran. Sesekali motret sawah, gunung, dan lautan. Lalu berlari mencari matahari pagi hingga senja

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Benarkah Strict Parents Membentuk Mental Anak

8 Juni 2024   14:12 Diperbarui: 8 Juni 2024   14:16 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: https://parentinghub.co.za/advice-column/parenting/10-parenting-resolutions-for-the-new-year/

2. Harapan Tinggi

Pada saat orang tua menerapkan aturan yang ketat, seringkali memiliki harapan tinggi terhadap anak. Utamanya dalam bersikap dan bidang akademiknya. Beralasan untuk pembentukan mental yang kuat dan masa depan yang jelas.

3. Tidak fleksibel

Ketatnya peraturan yang diterapkan oleh orang tua menyebabkan kurangnya fleksibilitas. Memegang teguh aturan yang sudah diterapkan. Tidak ada tawar menawar. Tidak ada ruang berdialog dan mendiskusikannya.

4. Tidak ada Tolerir

Kesalahan yang diperbuat anak sering tidak mendapat toleransi. Setiap kesalahan diganjar dengan hukuman. Sebagai konsekuensi atas kesalahan yang diperbuat atau pelanggaran atas aturan yan sudah diberlakukan.

5. Tidak responsif

Strict parents identik dengan sikap yang dingin. Jarang merespon dengan apapun yang dilakukan oleh anak. Empati jarang ditunjukkan. Sehingga orang tua kurang memahami suasana hati anak. Apakah sedang bahagia, sedih, atau bingung.

6. Menggunakan Kata-kata Kasar

Empati yang tidak ada menyebabkan orang tua mudah berkata kasar. Memermalukan anak di depan umum. Mereka berharap dengan memermalukan di depan umum, anak akan jera atau memerbaiki diri. Namun justru anak akan minder di depan orang lain.

7. Minus dialog

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun