Mohon tunggu...
Sumarni Yusuf
Sumarni Yusuf Mohon Tunggu... Guru - Guru SMAN 1 Takalar

Profil Penulis Sumarni Yusuf, S.Pd., M. Pd. Nama pena yang digunakan adalah Nanny Sumarni Yusuf. Lahir di Sungguminasa, Gowa, 22 Februari 1973. Anak pertama dari tujuh bersaudara. Anak dari pasangan Purnawirawan Muh. Yusuf dan St. Saniasa Basir. Telah menikah dengan Rahmaluddin, S.Pd., M.Pd. Telah dikarunia tiga orang anak (Muh. Rafly Rahmaluddin, St. Maghfira Ramadhana, dan Muh. Mita Mujahid). Menggeluti karir sebagai guru Bahasa dan Sastra Indonesia di SMA Negeri 1 Takalar, Kepala Perpustakaan SMA Negeri 1 Takalar, Ketua Asosiasi Guru Penulis Indonesia (Agupena) Cabang Kab. Takalar SulSel, Bendahara Umum MGMP Bahasa Indonesia SMA Kab. Takalar dan aktif dalam berbagai kegiatan Lomba Nasional di Kementerian Pendidikan Nasional RI (Kesharlindung) Jakarta serta beberapa lomba esai, cerpen, fable, dan puisi. Gemar dan senang menulis cerita prosa terutama novel. Memiliki 14 buku Antologi Pemenangan atas 27 Penulis Cerpen Indonesia 2015 dan 2016, 60 penulis puisi Indonesia 2016, 27 penulis fabel Indonesia 2017, 20 penulis essai terbaik Indonesia, 50 penulis terbaik essai pembelajaran oleh Himmpas dan lain-lain. Beberapa kali mendapat undangan seperti menghadiri Simposium Hari Guru Nasional di Jakarta bersama 20 peraih juara nasional sebagai penghargaan peraih Juara 3 nasional KTI guru bidang teknologi, 2016. Undangan Bimtek Perlindungan Profesi atas lolosnya tulisan, “Hempasan Badai Akan Berlalu Bagi Guru Indonesia” 2017. Undangan Bimtek Hak Kekayaan Intelektual (HKI) di Hotel Rizen Premiere, Cisarua, Puncak Bogor, Jawa Barat atas Hak Cipta “Langkah-langkah Pembelajaran Text Picture” Tahun 2017. Tulisan, “Biarkan Kutetap Melangkah Demi Mutiara Bangsa (Refleksi Nyala Juang Seorang Guru di Tengah Keterbatasan) lolos 20 penulis esai terbaik Indonesia dalam rangka menyambut Hari Guru Nasional 2017. Penulis adalah salah satu Duta Literasi SulSel tahun 2018. Penghargaan sebagai Duta Literasi diberikan oleh LPMP SulSel tahun 2018.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Surat dari Maya

10 April 2019   10:40 Diperbarui: 10 April 2019   10:46 83
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

 

Ian tersenyum, tertawa mendengar anekdot teman-temannya. Tab sudah menganggur dimasukkan ke dalam tas. Namun tiba-tiba Ian menghentikan perbincangannya.Mengambil tabnya kembali.Mengetik huruf demi huruf dan menerbangkan kata kepada pemilik hati yang  entahpagi hari ini berada di mana.

 

Sunyi menjemput rasa kecewa, tetapi tetap dengan harap yang tak sirna. Ian membuka tab melayangkan kembali kata  indahnya untuk penguasa hati yang tak pernah hilang.

"Selamat Hari guru untuk bu guru Dian. Semoga di tahun ini kita diberi kesuksesan dan kebahagian sebagai abdi negara yang akan mencerdaskan anak bangsa. Amin"

Harapan-harapan itu bagai tiupan angin segaruntuk bidadari hati yang membawanya kembali ke alam mimpi yang indah.


 Ian akhirnya masuk ke gedung melalui antrian pintu 3 Sentul Internasional Confension dengan sebuah tanya  tak terjawab. Mata lelah mencari di mana gerangan Dian.Inbox Dianpun tak kunjung aktif.

"Akankah saya akan kembali bersamanya, berayun-ayun dalam lautan kebahagiaan?" bisik hati Ian sekali lagi.

Hingga Pak Muhajir selesai berpidato di depan guru Indonesia, Ian belum melihat posisi duduk Dian. 20 orang guru peraih juara nasional hadir sebagai tamu undangan dari Bapak Sekertaris Negara pada perayaan simposium Hari Guru Nasional ini.Dian adalah salah seorang dari guru Sulawesi Selatan yang pernah meraih Juara 3 Nasional pada lomba Karya Ilmiah Guru, Bidang Teknologi.Sedangkan Ian Maulana adalah peserta pada Jalur Karya sebab merupakan 10 guru terbaik yang telah lolos artikelnya pada tema 1.Penguatan Karakterpada Satuan Pendidikan.

Tengah malam datanglah postingan Dian terkhusus di Messenjer Ian Maulana:

"Takdir telah menggiring kita untuk bertemu kembali setelah 20 tahun lebih berpisah.Suatu pertemuan yang tanpa disadari telah menyatukan hati kita kembali.Betapa pun aku mencoba melupakanmu dan meletakkan kenangan itu di sebuah lemari terkunci hatiku. Lemari itu seperti terbuka kembali"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun