Mohon tunggu...
Sulung Nofrianto
Sulung Nofrianto Mohon Tunggu... wiraswasta -

Tukang Bikin Website | http://www.aisyahnurwahidah.net

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Go-Jek, Dengarlah Curhatku

22 Desember 2015   16:09 Diperbarui: 27 Januari 2016   16:06 676
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Sebagai contoh format SMS yang dikirim dari Gojek Indo hanya menuliskan sejumlah nilai yang harus dibayar oleh driver ke nomor rekening BCA yang validitasnya diragukan, karena tidak cantumkan atas nama pemilik rekening tsb. Sejumlah nilai dimaksud tidak dibuktikan oleh kantor secara meyakinkan melalui hasil print out. Sederhananya, setiap tagihan kartu kredit saja terlampir keterangan yang lengkap. Dan informasi tsb dikirim setiap bulannya.
Bagaimana mungkin, level pimpinan di Bandung tidak dapat menjawab karena data dari Jakarta tidak mereka dapatkan.

#2. Selama kantor cabang Gojek Bandung tidak memiliki akses keuangan / finance dan suspend kepada 38.000 driver Gojek Bandung (yang aktif 12.000 - 15.000), maka selama itu permasalahan yang terkait keuangan dan suspend terus menjadi kendala. Dan driver terus menjadi korban.
Sederhananya, jika kantor Bandung dapat akses ke keuangan dan dapat men-suspend driver, tentu target operasi akan lebih jelas kepada siapa saja kita menuntut kebenaran dan kejelasan.
Namun yang terjadi saat ini seolah dijalankan oleh shadow agent, orang kantor di Jakarta yang kita sama sekali tidak mengenal mereka. Tapi mereka dapat berbuat apapun terhadap kita.
Pada titik inilah, seruan sebagian pihak untuk menyegel atau menutup kantor Gojek Bandung menjadi beralasan. Sebab keberadaan kantor cabang di Bandung menjadi kehilangan fungsi, jika mereka koor menjawab, “Itu sudah keputusan dari pusat. Dan kami tidak tahu menahu”.
(Saya termasuk yang menyesali aksi vandalisme tanggal 01/12/2015 yang dilakukan oleh sebagian driver. Kantor Go-Jek dicoret-coret oleh driver-nya sendiri).

#3. Bilamana kantor Gojek menerapkan sanksi 2x lipat atau lebih dari nilai yang seharusnya kita bayarkan, maka PT Gojek Indonesia telah berlaku tidak adil, memiliki motif meraih keuntungan, dan tidak tunduk dihadapan hukum. Sebab penerapan denda 2x lipat atau lebih tak pernah tercantum dalam akad perjanjian yang telah kita tanda tangani di atas materai.
Untuk itulah perlu ada diskusi tentang besaran nilai yang ditagih oleh kantor. Didukung oleh data kongkret, hasil print out seperti poin nomor #1.
Sebagai driver yang memiliki jiwa ksatria yang berani mengakui kesalahan, jika tagihan harus dibayar dan didukung data yang valid, baiknya dilunasi. Dicicil pun mungkin bisa.
Selama data ini tidak tersedia, maka PT Gojek Indonesia harus segera membuka suspend.

#4. Dalam manajemen aksi demonstrasi, ada baiknya kita para driver Gojek Bandung tetap mempertahankan nilai dan norma, santun namun kritis.
Tidak mudah terprovokasi. Ada baiknya dibuat tuntutan secara tertulis yang dapat diakses oleh seluruh driver. Sebab dikhawatirkan (belum tentu terjadi) ada agenda terselubung.
Maka dari itu keterlibatan unsur dari setiap komunitas menjadi penting.
Sebagai contoh kecil manajemen aksi demonstrasi:
- Akan lebih elok jika tetap menjaga kebersihan. Tadi sore sampah berserakan. Ada baiknya pihak kantor sediakan kantong sampah.
- Akan lebih elok jika konvoi di jalan raya tanpa 'menggeber' gas dan memainkan klakson yang menimbulkan suara bising.
- Akan lebih elok aksi demonstrasi tanpa kekerasan. Gunakan kata-kata yang menjaga wibawa kita.
Sebab, kita adalah penyedia jasa bagi masyarakat Bandung. Dan barangkali mereka sedang menilai aksi kita semua.
Dan jika mereka simpati terhadap perjuangan dan aksi kita, maka driver Gojek Bandung sudah menang 1-0.
#5. Saat tuliskan catatan ini, saya sendiri tidak sedang di-suspend, dan belum pernah kena suspend, mudah2an tidak akan pernah dapat suspend.
Tapi, kita adalah driver Gojek. Dimanapun kita berada, semua adalah saudara kita dalam satu Korps Gojek. Bagaikan satu tubuh, jika ada bagian tubuh yang sakit, maka bagian tubuh lainnya ikut merasakan deritanya.
Hari ini Anda, besok mungkin saya atau kita akan terdampak hal yang sama selama manajemennya masih belum dibenahi.
Disinilah kepedulian kita.
Rekan Gojek yang dirahmati Allah, demikian kiranya catatan saya tentang peristiwa hari ini.
Saya memahami, boleh jadi ada yang berbeda pandangan. Dan itu sah dalam khasanah diskusi.

Wassalamu'alaikum Wr. Wb.
Sulung Nof

D. KECURANGAN (CHEATING)

Ayahanda Nadiem Makarim, kita sepakat siapapun tidak boleh curang, baik PT Go-Jek Indonesia maupun driver.
Kita sepakat, jika ingin meminta PT Go-Jek Indonesia bertindak benar, maka kita sebagai driver harus bertindak benar, dan sebaliknya.

Kadangkala, ada sebagian driver yang diduga membuat order untuk kepentingan pribadi. Jika order tersebut didapatkan driver lain, maka order tersebut di-cancel.

E. RATING
Ayahanda Nadiem Makarim, saya memahami bahwa penerapan rating untuk tolok ukur kualitas pelayanan driver agar mencapai bintang 5. Dalam mekanisme strike, bagi driver yang mendapat rating < / = 3 akan dievaluasi. Sementara bagi driver yang mendapat rating < / = 2 akan diputus hubungan kemitraannya.

Namun hal ini menjadi keraguan jika sistem pe-ratingan tidak transparan dan tidak jelas. Berdasarkan pengalaman pribadi, saya selalu mengatakan usai antar konsumen, “Bapak/Ibu, rating bintang 5 boleh yah”. Selisih 1-2 hari rating meningkat 0,1. Contoh rating awal 4.50 menjadi 4.51.
Tapi bagi konsumen yang memberi rating bintang 1-4, maka jatuhnya menjadi 0,5. Lebih baik konsumen tidak memberi rating bintang sama sekali, jika bukan 5. Contoh rating awal 4.50 menjadi 4.45.

F. KEAMANAN DAN KENYAMANAN

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun