Bulan Ramadan yang penuh berkah melahirkan ketenangan dan keindahan hidup di alam semesta melalui ibadah dan amal kebaikan yang terpancar dari kegiatan puasa selama sebulan penuh.Â
Allah memerintahkan kepada orang-orang beriman untuk menghiasi Ramadan dengan ibadah dan mu'amalah untuk menciptakan keseimbangan hidup di alam semesta.Â
Khusus mu'amalah, perintah Allah untuk berbuat baik bukan saja kepada sesama Muslim tetapi seluruh umat manusia di dunia. Mu'amalah juga berkaitan dengan perlakuan manusia terhadap lingkungan hidup dan alam di sekitarnya.
Manusia sebagai khalifah diberi tugas dan tanggung jawab untuk menjaga keseimbangan hidup dengan menjaga kelestarian alam sebagai sumber kehidupan seluruh makhluk hidup di atas bumi ini.Â
Agar Ramadan bisa lebih bermakna untuk kehidupan seluruh alam semesta, bukan ibadah dan hubungan antarmanusia saja yang dimuliakan, tetapi hubungan dengan alam juga harus tetap dijaga dengan baik.Â
Manusia harus menghormati alam yang telah menyediakan berbagai kebutuhannya dan makhluk hidup yang lain. Penghormatan terhadap  alam dapat dilakukan dengan mengonsumsi makanan secukupnya dan mengurangi penggunaan plastik
Menurut Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam Majelis Ulama Indonesia (MUI) Hayu Prabowo, Islam tidak hanya mengajarkan Hablum Minallah (kesalehan terhadap Allah) dan Hablum Minannas (kesalehan kepada sosial) saja, melainkan juga Hablum Minal Alam (kesalehan kepada alam sekitar).Â
Baca juga:
6 Prinsip Untuk Menyelaraskan Kesadaran Ekologis Dengan Gaya Hidup Modern
Oleh karena itu, Ramadan bukan hanya momentum untuk mendekatkan diri pada Sang Khalik melalui ibadah dan memperkuat hubungan antar-insan melalui berbagi atau sedekah. Bulan puasa juga menjadi momentum untuk menjalin hubungan baik dengan alam (Kompas.id, Beribadah dengan Mengurangi Sampah di Bulan Penuh Berkah, 5/4/2023).