Ke depan, hubungan antara kecerdasan buatan dan literasi kemungkinan akan terus berkembang. Saat sistem AI menjadi lebih canggih, mereka mungkin dapat menghasilkan bahan bacaan yang dipersonalisasi atau bahkan membuat ceritera orisinal. Kondisi ini bisa memiliki implikasi mendalam untuk masa depan keaksaraan karena bisa mengaburkan batas antara konten buatan manusia dan konten buatan AI.
Kesimpulannya, kecerdasan buatan berpotensi mengubah literasi dengan memberikan pengalaman belajar yang dipersonalisasi, meningkatkan pemrosesan dan pemahaman bahasa, dan berfungsi sebagai asisten menulis. Namun, penting untuk mengatasi tantangan dan bias etis yang terkait dengan AI untuk memastikan praktik literasi yang adil dan inklusif. Seiring kemajuan teknologi AI, kita dapat mengharapkan inovasi lebih lanjut dan kemungkinan menarik di bidang literasi.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI