Mohon tunggu...
sulistiarini
sulistiarini Mohon Tunggu... Lainnya - Nulisnya yang konsisten ya
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

One day One article

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Depresi

18 Januari 2021   15:36 Diperbarui: 18 Januari 2021   15:39 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

oleh: Sulistiarini

Perhatian, sebelum membaca artikel ini perlu saya sampaikan bahwa, saya menulis artikel ini hanya sebagai tambahan pengetahuan dan ilmu. Jadi mohon kepada para pembaca yang budiman tidak melaukan self diagnostic terhadap diri sendiri setelah membaca artikel ini. apabila dirasa teman-teman sedang dalam kondisi mental dan mood tidak baik dan teman teman tidak mampu mengatasi sendiri, lebih baik teman-teman meminta bantuan kepada ahlinya. 

Depresi adalah kondisi emosi yang biasanya ditandai dengan kesedihan yang amat sangat, perasaan tidak berarti dan merasa bersalah (tidak bisa tidur, kehilangan selera dan minat dalam melakukan kegiatan sehari-hari). Depresi menurut Dirgayunita dapat didefinisikan sebagai keadaan dimana seseorang mengalami gangguan emosi atau suasana hati yang buruk. Ditandai dengan kesedihan yang berkepanjangan, putus harapan, perasaan bersalah dan tidak berarti. Sehingga seluruh proses mental (berfikir, berperasaan dan berperilaku) tersebut dapat mempengaruhi motivasi untuk beraktifitas dalam kehidupan sehari-hari maupun pada hubungan interpersonal.

Mudahnya Depresi bisa dibilang gangguang terhadap kesehatan mental. Adapun ciri-ciri dan gejala depresi adalah ditandai dengan gejala fisik, psikis dan sosial. seseorang dapat dikatakan depresi apabila terdapat minimal 5 gelaja dibawah ini:

Gelaja fisik meliputi gangguan pola tidur (tidur dalam kurun waktu yang melebihi standar, sebaliknya tidak bisa atau sulit tidur), menurunnya minat dalam melakukan aktifitas misalnya hoby atau hal hal yang dulunya disenangi, hilangnya selera makan atau malah makan berlebihan, gelaja penyakit fisik seperti sakit kepala berkelanjutan, masalah pencernaan, sakit lambung dan nyeri kronis, terkadang merasa berat di tangan dan kaki, energi lemah, kelelahan, menjadi lamban, sulit berkonsentrasi, sulit mengingat dan memutuskan.

Gejala Psikis meliputi merasa cemas, sedih, hampa terus-menerus. merasa putus asa dan pesimis. merasa bersalah, tidak berharga, merasa terbebani dan tidak berdaya/tidak berguna. tidak tenang dan gampang tersinggung. berpikir ingin mati atau bunuh diri. sensitiv, kehilangan rasa percaya diri.

Gejala Sosial meliputi menurunnya aktifitas dan minat sehari-hari (menarik diri, menyendiri, malas), tidak ada motivasi untuk melakukan apapun, hilangnya hasrat untuk hidup dan keinginan untuk bunuh diri.

Penyebab Depresi meliputi faktor biologis, psikologis, dan sosial.

Faktor Biologis penyebab depresi meliputi perubahan mood, jika perempuan perubahan hormon dan monopuse dapat meningkatkan risiko terjadinya depresi. penyakit fisik yang berkepajangan juga dapat menyebabkan stress dan juga dapat menyebabkan depresi.

Faktor Psikologis Penyebab depresi meliputi seseorang yang memiliki kepribadian dependen (tergantung, tidak berdiri sendiri), rendah diri, tidak asertif dan menggunakan ruminative coping (kekhawatiran yang berlebih). salah seorang ilmuan mengatakan ketika seseorang merasa tertekan akan cenderung terfokus kepada tekanan yang mereka rasa dan secara pasif merenungi daripada mengalihkan atau berkegiatan untuk memperbaiki situasi. Pola pikir irasional merupakan pemikiran yang salah dalam berpikir seperti menyalahkan diri sendiri atas kegagalan yang dialami. oleh karenanya seseorang yang depresi cenderung menganggap dirinya tidak dapat mengendalikan lingkungan dan kondisi dirinya. 

Faktor Sosial penyebab depresi meliputi kejadian tragis dimasa lalu, kehilangan orang yang amat dicintai, kehilangan pekerjaan, setelah terjadi bencana, melahirkan, masalah keuangan, ketergantungan terhadap obat-obat terlarang, trauma masa kecil, terisolasi secara sosial, tuntutan dan peran sosial misalkan dituntut untuk tampil baik, menjadi juara disekolah ataupun ditempat kerja, dampak kehidupan sehari-hari.

adapun hal yang dapat dilakukan untuk menangani gejala depresi adalah

1. Bagi guru dan orang tua, depresi menghinggap tidak pilih-pilih usia, oleh karena itu anak-anak dan remaja bisa saja mengalami depresi. dengan zaman yang semakin maju diharap kepada guru dan orang tua juga dapat memahami gejala depresi apabila terjadi pada putra putrinya atau peserta didiknya, sehingga orang tua dan guru dapat memberikan support dan penanganan yang sebagaimana mestinya. misalnya orang tua dan guru mau mendengar apa yang sebenarnya mereka rasakan, mau bertanya kepada anak atau peserta didik apa yang terjadi dehingga sikapnya berubah, atau hasil belajarnya menurun dari biasanya.

2. Mengubah pola hidup

3. Terapi Psikologi

4. Pengobatan

teman-teman ku sekalian apapun yang tengah terjadi dengan teman-teman, jangan merasa sendiri, jangan merasa tak berharga atau merasa tak berguna. saya yakin teman-teman adalah manusia pilihan Tuhan. Tuhan memberikan keistimewaan bagi teman-teman. Mari bangkit sama-sama, sembuh sama sama. semoga kedepannya kehidupan kita menjadi damai dan tenang. Aamiin. sekian terimakasih. Semoga bermanfaat

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun