(6) Mendirikan komunitas atau LSM yang peduli pencegahan stunting
(7) Berani melaporkan warga masyarakat yang menderit stunting
(8) Revitalisasi Posyandu sebagai bagian dari posko pencegahan stunting di daerah masing-masing    Â
Dari uraian di atas, bisa kita simpulkan bahwa kampanye Isi Piringku bukan sekadar mencegah timbulnya gejala stunting, tetapi juga membangkitkan makanan yang menjadi bagian dari kearifan lokal Indonesia.
Â
Kita tentu telah akrab dengan pepatah "sekali mendayung tiga pulau terlampaui". Pepatah ini berarti bisa mengerjakan lebih dari satu pekerjaan dalam satu waktu. Bila kita relevansikan dengan pepatah itu, program "Isi Piringku" bisa disebut "Sekali mendayung, 17.000 Pulau Tersatukan".Â
Inilah makna substansial dari kampanye "Isi Piringku" dalam pencegahan stunting. Meski sekilas terlihat sebagai upaya untuk pemberantasan gizi buruk altau malnutrisi, kampanye ini memiliki fungsi untuk membangkitkan kembali kejayaan makanan yang lahir dari kearifan lokal warian leluhur bangsa Indonesia. Â Â Â Â Â Â Â Â
Perlu adanya sinergi antara masyarakat dan pemerintah untuk mengoptimalkan kampenye Isi Piringku. Agar upaya menekan laju pertumbuhan stunting menjadi lebih efektif, efisien, melahirkan generasi yang cerdas dan sehat, serta meneguhkan kembali Nasionalisma melalui keberagaman makanan yang lahir dari kearifan lokal warisan leluhur bangsa Indonesia.
Sebagai organisasi yang berdedikasi pada gizi dan kesehatan, Persagi merupakan agen perubahan pentng dalam menyukseskan program kampanye Isi Piringku. Masyarakat dan seluruh lapisan masyarakat perlu mendukung Persagi menyukseskan kampenye Isi Piringku.
Mari kita sukseskan "Isi Piringku" di daerah masing-masing. Melalui realisasi "Isi Piringku" kita berpartisipasi aktif dalam mewujudkan pencegahan stunting dan Indonesia sehat dalam tatanan masyarakat Bhinneka Tunggal Ika. Â Â Â